Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saya Tak Terima Anak Saya Meninggal Dipukuli Polisi

        Saya Tak Terima Anak Saya Meninggal Dipukuli Polisi Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Maspupah, Ibu dari Maulana Suryadi korban demo ricuh di area DPR RI berharap beban keluarga yang ditinggalkan oleh Yadi anak sulungnya itu dapat ditanggung oleh pihak yang bertanggung jawab.

        Baca Juga: Ananda Badudu Buka-Bukaan Soal Penggalangan Dana

        "Saya cuma berharap itu anak- anaknya yang masih umur dua tahun sama empat tahun ditanggung aja sampai dewasa, kasihan masih kecil sudah yatim," kata Maspupah saat ditemui di Pasar Tanah Abang Blok F, Jakarta Pusat, Jumat.

        Selain tanggungan anak, Yadi juga meninggalkan tanggung jawab membiayai kontrakan ibunya dan adik- adiknya.

        "Bayar kontrakan itu Rp800.000. Tadinya saya bayar setengah, Yadi sisanya. Tapi sekarang saya harus nanggung itu sendirian," kata wanita yang bekerja sebagai juru parkir itu.

        Maulana Suryadi merupakan salah satu pendemo yang ditemukan menjadi korban kericuhan. Pria yang akrab disapa Yadi itu dinyatakan meninggal akibat penyakit asma yang kambuh akibat terkena gas air mata yang menyerang saluran pernafasan.

        Maspupah tidak menyangka anaknya sudah tiada, meski demikian ia mengaku sudah ikhlas dengan kepergian Yadi.

        "Saya ikhlas, anak saya sudah tidak ada. Tapi saya tidak terima kalau misalnya dia meninggal karena dipukuli polisi saya ga terima dunia akhirat, tapi kalau anak saya meninggal karena dari Allah, saya ikhlas," kata Maspupah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: