Trump Bersikap Agresif, Asa Berdamai dengan China Makin Negatif!
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali bersikap agresif dengan menambahkan 28 perusahaan asal China ke dalam daftar hitam atau blacklist. Sikap tersebut membut asa damai dagang dengan China menjadi semakin negatif dan sulit dicapai.?
Melansir dari Reuters, pemerintah China pesimis bahwa akan ada kemajuan yang siginifikan dari negoiasi dagang yang akan dimulai pada Kamis (10/10/2019) di Washington.?
Para pejabat yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, secara teoritis China berharap perang dagang dapat segera berakhir, namun rasanya akan sulit bagi kedua pihak untuk mencapai kesepakatan dagang dalam jangka pendek ini.
Baca Juga: Serangan Nggak Ada Matinya Bos! Perang Dagang AS-China Makin Parah!
"Ini (mencapai kesepakatan) bukan tugas yang mudah. Itu membutuhkan banyak pekerjaan, persiapan, dan konsensus di kedua sisi," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, Kamis (10/10/2019).?
Sumber tersebut menambahkan, dibutuhkan lebih banyak wkatu lagi bagi kedua negara tersebut untuk mencapai hubungan perdagangan atau hubungan secara keseluruhan yang lebih baik.?
Di sisi lain, optimisme tercapainya damai dagang pernah digaungkan oleh Trump beberapa waktu lalu. Trum mengatakan, "Jika kita dapat membuat kesepakatan, kita akan membuat kesepakatan, ada peluang yang sangat bagus."
Baca Juga: Trump ke China: Saya Lebih Suka Masalah Besar dan Itu Tujuan Kami!?
Trump juga menambahkan, "Menurut pendapat saya, China ingin membuat kesepakatan lebih dari yang saya lakukan."
Sebagaimana diketahui, pada Kamis (10/10/2019) dan Jumat (11/10/2019) ini, Wakil Perdana Menteri China, Liu He; Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer; dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, akan bernegosiasi di Washington dengan harapan dapat mencapai kesepakatan dan mengakhiri perang dagang yang telah berlangsung selama 15 bulan terakhir.
Bagaimanapun, perang dagang telah berdampak buruk terhadap perlambatan ekonomi global dan merusak sistem perdagangan berusia puluhan tahun lamanya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: