Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra, Habiburokhman menyatakan alasan partainya merapat ke Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan persoalan negara yang pelik. Namun, langkah partainya untuk justru ditolak beberapa partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
"Kondisi saat ini banyak persoalan pelik yang membuat kita harus bersatu mengedepankan kepentingan rakyat dan meninggalkan ego masing-masing," katanya kepada wartawan, Minggu (13/10/2019).
Baca Juga: Terjebak, Jokowi Terjebak Cinta Segitiga
Baca Juga: Bilang Wajar Jika Gerindra Dapat Jatah 3 Menteri, Lha PDIP?
Lanjutnya, ia tak secara gamblang saat ditanya kepastian sikap Gerindta. Ia hanya mengatakan saat ini suara kader Gerindra di daerah sangat dinamis.
Bahkan, ia menyatakan sikap politik partainya akan ditetapkan dalam rakernas yang akan digelar pada 15-17 Oktober 2019.?
"Tradisi demokrasi kami begitu, untuk hal strategis Pak Prabowo minta pendapat kader. Setelah beliau memutuskan, kami semua akan patuh. Saat ini sudah banyak rekan-rekan buat usulan tertulis kepada beliau," ucapnya.
Soal kursi menteri, ia menyatakan hingga saat ini belum ada kejelasan soal pos-pos menteri yang diberikan Jokowi. Namun, jika ada partai yang dipercaya mengisi pos menteri, ia meminta hal itu dipandang sebagai tugas bangsa.
"Sejauh ini setahu saya belum ada kursi menteri yang fixed untuk partai mana. Namun demikian, penentuan siapa jadi menteri apa tidak boleh dipandag sebagai sekadar bagi-bagi kue kekuasaaan," katanya.
Sambungnya, "Kalau pun ada partai yang mendapatkan kursi menteri, harus dimaknai sebagai pembagian tugas kebangsaan yang tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan rakyat," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil