Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin angkat bicara terkait kesiapan Ekc Capres yang didukung pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto menjadi calon Menteri Pertahanan di Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Ia pun mengaku paham dengan kondisi Prabowo karena latar belakangnya sebagai politikus. Bahkan, ia memaklumi Prabowo jika memilih bergabung di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Buat saya maklumlah kan Prabowo selain politikus kan pedagang juga, mungkin kalkulasinya yang dipakai kalkulasi dagang kali, bukan kalkulasi pejuang, karena kalau kalkulasi dagang ada peluang diterjang, yang penting untung atau balik modal, lumayan lah. Sedangkan kami pejuang, ada atau tidak ada peluang, kami PA 212 tetap berjuang sampai keadilan tegak dan jelas tidak akan berkoalisi dengan kedzoliman, kecurangan dan kemungkaran," singkatnya, Senin (21/10/2019) malam.
Baca Juga: Tolak Kepemimpinan Jokowi, PA 212 Bakal Demo!
Baca Juga: Edhy Prabowo Anak Buah Prabowo Super Loyal Berpeluang Jadi Mentan
Namun, meski memaklumi posisi Prabowo, ia mengatakan akan memberi target 100 hari kerja kepada Prabowo untuk memulangkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Namun mungkin kami masih bisa berharap 100 hari ke depan PS (Prabowo Subianto) dan orang-orangnya (yang) bekerja, bisa menghasilkan apa yang kami perjuangkan agar ulama kami ( yang ditangkap) semua di SP3, juga HRS bisa kembali, serta usut hilangnya nyawa para mujahid politik dari pemilu sampai demo mahasiswa dan pelajar kemarin," katanya.
Sambungnya, jika tidak, ia menegaskan akan menjadi oposisi kepada Prabowo.
"Akan tetapi kalau 100 hari ke depan tidak ada upaya itu, maka sikap kami jelas menjadi oposisi kritis Prabowo, yang saya anggap PS telah kumat kembali ke penyakit lamanya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil