Pameran AllPack dan Print 2019, resmi dibuka pada Rabu (30/10), di JiExpo Kemayoran Jakarta, yang diikuti 855 peserta dan terdiri dari 20 negara, kurang lebih 600 perusahaan processing, packaging dan material yang berhubungan dengan otomatisasi makanan dan minuman, farmasi, kosmetik
CEO Krista Daud Dharma Salim mengatakan pameran ini berkaitan dengan industri untuk memberikan nuansa dan harapan baru dalam dunia industri kemasan dan cetak.
"Pameran ini ada peningkatan sekitar 15 persen dari dalam maupun luar negeri. Kita tahu kemajuan industri tidak terlepas dari dukungan dan peran manusia itu sendiri tetapi memasuki 4.0 maka teknologi snagat penting sekali. Kami percaya pameran Allpack dan Print menjadi ajang pertemuan dimana industri makan, minuman, farmasi dan kosmetik mendapat masukkan pencerahan dan bertemu para suport dan ide yang akan meningkatkan kualitas produk dan daya saing," ujarnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
?Baca Juga: Dampak Industri Otomotif di Kabinet Baru Pemerintahan Indonesia
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pemgusaha Farmasi Indonesia Tirto Kusnadi, menyampaikan pemeran ini sangat cocok dengan bisnis di Indonesia yang sedang berkembang khususnya di bidang farmasi yang emnajdi snagat penting packaging ini, dimana biaya packaging yang terus meningkat.?
Menurut dia, lahirnya packaging ini bisa menjadi hal yang sangat penting dalam kalkulasi produksi produk farmasi.
"Kami sangat menghargai atas pmaeran yang diselenggarakan pada kali ini, yang artinya ikut dalam perkembangan dan pengembangan dalam industri farmasi itu sendiri. Sehingga harapannya menjadi sangat besar bukan menguasai market. Cost untuk packaging ini terus meningkat dan kita harus betul memperhatikan akan packaging ini. Di bidang farmasi semua bagian yang ada menjadi suatu hal yang penting untuk menekan harga produksi farmasi," imbuhnya.
Sementara itu, Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam dalam sambutannya mengatakan, pameran ini untuk membuka wawasan kepada pelaku industri tentang teknologi baru untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
"Hendaknya pameran ini tidak hanya dilihat dari jumlah transaksi tapi dampak dari pameran ini terhadap perkembangan produksi yang bernilai ekspor. Sehingga bisa terintegrasi dari hulu ke hilir," katanya.
"Pameran semoga dapat menjadi upaya untuk memberikan semangat inovasi untuk para pebisnis Indonesia," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: