AC Milan boleh jadi sedang bergembira lantaran baru saja sukses memenangkan pertandingan kandangnya di pekan ke-10 lanjutan Liga Serie A melawan SPAL 2013.
Meski hanya menang melawan tim gurem yang baru saja promosi ke Serie A pada 2017 usai dua kali bangkrut dan 'terlahir kembali' pada 2013 pasca-merger dengan klub Serie D, Giacomense, kemenangan itu cukup menjadi 'oase' sementara bagi skuad besutan Stefano Pioli yang langkahnya sejauh ini di musim kompetisi 2019/2020 cukup terseok-seok.
Sempat hanya bermargin tiga poin dari zona degradasi, kini posisi Rossoneri cukup terkerek di papan klasemen sementara, dengan bertengger di posisi 10, hasil dari empat kali menang, satu kali seri, dan lima kali menderita kekalahan.
Baca Juga: AC Milan vs SPAL: Kemenangan Kecil Rasa Juara
Namun begitu, meski sukses mengamankan tiga poin dari pertandingan terakhirnya, bukan berarti secara permainan AC Milan telah membaik. Hal itu terlihat jelas dari data statistik pertandingan yang dipublikasikan di akhir laga.
Il Diavolo Roso memang terbukti mendominasi jalannya pertandingan dengan berhasil melepaskan 16 tendangan ke pertahanan SPAL, di mana lima di antaranya shots on target. Sementara SPAL hanya sukses melepas 10 tendangan ke area lawan.
Di sinilah yang menarik, bahwa dari total 10 tendangan tersebut, lima di antaranya didapatkan SPAL dari skema set pieces alias tendangan bebas, yang notabene diberikan wasit lantaran pemain AC Milan melakukan pelanggaran.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa di tengah dominasi yang mampu ditunjukannya di sepanjang pertandingan semalam, para pemain AC Milan terbukti sangat ceroboh dengan gemar melakukan pelanggaran di sekitar area kotak penaltinya.
Kebiasaan buruk ini cukup riskan karena dengan posisi tim yang sangat membutuhkan kemenangan, kecerobohan-kecerobohan semacam ini dapat menjadi petaka lantaran dapat berujung pada kekalahan, atau membatalkan kemenangan yang sudah di depan mata.
Baca Juga: Mantan Presiden AC Milan Akui Punya Cara Kembalikan Kejayaan Timnya
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Kecerobohan serupa terbukti telah membuat AC Milan gagal menang saat menghadapi Lecce pada pekan ke-8 lanjutan Liga Serie A, pada Minggu (20/10/2019) lalu.
Memang bukan dalam bentuk pelanggaran di sekitar area penalti, namun lebih pada kecerobohan pemain yang malas menutup ruang tembak lawan sehingga gelandang Lecce, Marco Calderoni, dengan leluasa bisa melepaskan tembakan jarak jauh keras yang berujung gol saat pertaningan sudah memasuki menit ke 92!
Akibat dari kecerobohan itu, tiga poin yang sudah di depan mata terpaksa harus sirna. Skuad Milan harus puas pulang dengan hanya membawa satu poin karena Lecce mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 saat pertandingan telah memasuki masa injury time.
Jadi, sampai kapan mau terus melakukan kecerobohan, Milan?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: