Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kader Sayangkan Aziz Syamsuddin Perkeruh Suasana Golkar

        Kader Sayangkan Aziz Syamsuddin Perkeruh Suasana Golkar Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fungsionaris DPP Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab meminta politisi Golkar Azis Syamsuddin tidak memperkeruh suasana menjelang perhelatan Munas Partai Golkar.

        Baca Juga: Airlangga Diminta Kader Golkar untuk Fokus sebagai Menko Perekonomian

        Sirajuddin menilai pernyataan Azis Syamsuddin yang menyebut Bambang Soesatyo melanggar komitmen karena tetap berencana maju sebagai calon ketua umum pada Munas 2019, sangat naif.

        "Pernyataannya sangat naif. Jangan terlalu membawa perasaan dan seperti orang ketakutan hingga dia mencoba menjustifikasi Bamsoet melanggar komitmen dan akan dilaknat," kata Sirajuddin dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.

        Sirajuddin menilai pernyataan itu tidak patut dilontarkan. Dia menekankan politik sangat dinamis dan memerlukan kecerdasan serta kematangan mental dalam menjalaninya.

        "Biarkan saja kedua tokoh (Airlangga dan Bamsoet) yang menyelesaikan hal-hal apa yang mereka sepakati. Para pendukung, terutama orang-orang seperti Azis, harus tetap menjaga kesejukan yang telah disepakati oleh keduanya, agar tidak memancing reaksi-reaksi dari bawah," ujar dia.

        Sirajuddin mengimbau semua pendukung calon ketua umum Golkar membiarkan para calon berkompetisi secara terbuka dan adil.

        Dia mengatakan sejak awal Bamsoet sepakat menenangkan situasi internal Golkar untuk menjaga suasana pelantikan presiden tetap kondusif.

        "Sikap Bamsoet yang seperti itu sangat negarawan dan dewasa. Ditengah sengitnya persaingan dia tetap memikirkan masa depan partai dan mengutamakan kepentingan bangsa," ujar dia.

        Dia mengatakan pada saat itu secara jelas Bamsoet mengatakan mendukung Airlangga Hartarto maju pada Munas bulan Desember. Bamsoet, kata dia, bukan menyatakan mundur dari pencalonan ketua umum Golkar.

        "Bamsoet tidak pernah mengatakan mundur, bahkan lebih dulu mendeklarasikan diri untuk menjadi calon ketua umum," tegas dia.

        Dia menekankan keputusan maju menjadi calon ketua umum bukan semata-mata kehendak Bamsoet, tetapi juga permintaan dan desakan dari seluruh kader di akar rumput yakni DPD I, DPD II, dan juga tokoh-tokoh Golkar.

        "Ini amanah yang tak boleh diabaikan, justru jika Bamsoet tidak maju, hal itu dapat dikategorikan sebagai bentuk pengkhianatan Bamsoet terhadap aspirasi akar rumput partai Golkar," jelas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: