Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Biarawatinya Hamil, Gereja Katolik: Kami Khawatir dan Segera Investigasi

        Dua Biarawatinya Hamil, Gereja Katolik: Kami Khawatir dan Segera Investigasi Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Roma, Italia -

        Dua biarawati di Sisilia, Italia, ditemukan hamil setelah kembali dari pekerjaan misionaris di Afrika. Pihak Gereja Katolik pun melakukan penyelidikan besar-besaran.

        Salah satu biarawati yang bermarkas di sebuah biara di pegunungan Nebrodi di Sisilia, tidak menyadari bahwa dirinya hamil. Ia baru mengetahuinya ketika ia berkonsultasi dengan dokter tentang sakit perut.

        Biarawati yang berusia 34 tahun itu telah dipindahkan ke Palermo. Di sana ia diharapkan akan melahirkan bayi yang dikandungnya.

        Baca Juga: Mgr. Ignatius Suharyo Jadi Kardinal Baru Vatikan

        Dalam kasus kedua, biarawati di Ragusa, Italia, juga ditemukan hamil beberapa minggu setelah mengunjungi negara asalnya, Madagaskar.

        Salah seorang sumber dari Gereja Katolik Vatikan mengaku khawatir tentang berita yang sudah diketahui publik ini.

        "Ada kekhawatiran pada berita ini," kata seorang sumber Vatikan kepada The Sun, yang dikutip Rabu (6/11/2019). "Tampaknya kedua wanita itu kembali ke negara asal mereka dan jelas memiliki semacam bentuk hubungan seksual," ujarnya.

        Pihak gereja, lanjut sumber tersebut, masih mendalami penyelidikan atas dua kasus itu. Ia juga menyebut tindakan yang dilakukan kedua biarawati itu melanggar kesucian.

        "Investigasi telah diluncurkan. Mereka berdua melanggar aturan kesucian yang ketat, tetapi kesejahteraan anak-anak mereka paling utama," imbuh dia.

        Gereja Katolik telah diam-diam menjalani gerakan #MeToo sendiri selama beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyak biarawati yang datang mengeluh tentang pelecehan seksual sistematis.

        Pada 2013, Pastor Anthony Musaala, seorang imam Katolik dari Uganda, menulis surat terbuka. Dalam surat itu, ia menuduh para imam dengan banyak kasus terlibat dalam apa yang disebut "penghubung seksual" dengan biarawati. Untuk itu, dia diskors dari gereja sampai dia setuju untuk mengeluarkan permintaan maaf.

        Sekelompok biarawati di Cile menceritakan tentang pelecehan mereka oleh para pastor dan biarawati lainnya dalam sebuah film dokumenter televisi tahun 2018 mengatakan atasan mereka tahu tentang hal itu tetapi tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya.

        Baca Juga: Mgr Ignatius Suharyo jadi Kardinal Vatikan, WNI Ikut Bangga

        Salah satu orang dalam gereja mengatakan kepada AP; "Wanita yang ditahbiskan harus didorong untuk berbicara ketika mereka dianiaya."

        "Para uskup harus didorong untuk menanggapinya dengan serius, dan memastikan para imam dihukum jika bersalah," katanya.

        Pada bulan Maret tahun ini, Lucetta Scaraffia, mantan editor jurnal Katolik Women Church World mengungkap pelecehan seksual endemik biarawati dan mengatakan bahwa banyak imam telah membayar aborsi rahasia untuk menyembunyikan bukti.

        Pada tahun ini pula, pemimpin Vatikan Paus Fransiskus secara terbuka mengakui bahwa banyak biarawati telah mengalami pelecehan seksual. Dia menggambarkannya sebagai masalah yang serius.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: