Benjamin Netanyahu Puji Operator Iron Dome Terkait Kiriman Roket Gaza
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memuji tim yang mengoperasikan sistem pertahanan rudal Iron Dome. Menurutnya, operator telah menetapkan standar baru dengan mencegat 90% dari sekitar 220 roket yang diluncurkan dari Gaza ke pusat-pusat populasi sipil Israel. Berbicara pada pertemuan kabinet khusus di Yerusalem, Netanyahu percaya kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) "mulai mendapatkan pesan" bahwa Israel akan mempertahankan diri.
"Mereka mengerti bahwa kami akan terus memukul mereka tanpa ampun dan kami bertekad untuk mempertahankan diri," kata Netanyahu. Menurutnya, PIJ keliru jika berharap bahwa serangan roket mereka dapat melemahkan tekad Israel.
Baca Juga: Mencekam, 22 Warga Gaza Terbunuh dalam Satu Malam
Netanyahu mengatakan IDF terus menyerang sasaran-sasaran PIJ dan menuduh faksi di Gaza bertanggung jawab atas sebagian besar serangan yang berasal dari Jalur Gaza pada tahun lalu. Menteri Pertahanan Naftali Bennett mengatakan bahwa Israel tidak akan ragu untuk menyerang musuh penyerang negara Yahudi.
"Kami mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh kami di semua lini, bahwa siapa pun yang berniat untuk menyakiti Israel tidak akan pernah aman," katanya, seperti dikutip dari Ynet, Kamis (14/11/2019).
Para pejabat medis di Gaza mengatakan sebanyak 22 warga Palestina telah terbunuh oleh serangan Pasulan Pertahanan Israe (IDF). IDF mengklaim serangan mereka sebagai respons atas tembakan sekitar 220 roket asal Gaza sejak hari Selasa. Aksi saling serang antara IDF dengan kelompok militan Gaza dipicu oleh serangan militer Zionis di Gaza dan Damaskus, Suriah, yang menewaskan komandan PIJ Baha Abu al-Ata putra petinggi PIJ lain. Bennett mengatakan pasukan keamanan telah melakukan operasi yang penting untuk pertahanan Israel.
"Ini adalah arsitek aktivitas teror Jihad Islam terhadap warga sipil Israel dan dia dihilangkan," katanya, seraya menambahkan bahwa Israel tidak akan ragu untuk melakukan operasi serupa di masa depan. Kepala Staf IDF Aviv Kochavi juga memperingatkan bahwa Israel dapat melakukan lebih banyak pembunuhan yang ditargetkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: