Al-Assad Sebut Ada Kesamaan pada Kematian Epstein, Osama bin Laden dan al-Baghdadi
Presiden Suriah Bashar al-Assad menuturkan, pendiri White Helmets James Le Mesurier mungkin telah dilikuidasi oleh agen-agen intelijen atas instruksi Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) CIA. Le Mesurier, yang tinggal di Istanbul, Turki, ditemukan tewas di dekat rumahnya pada awal pekan ini.
Assad, dalam sebuah wawancara dengan televisi Rossiya-24 Rusia, seperti dilansir Tass pada Jumat (15/11/2019), mengatakan, ia melihat kesamaan hubungan antara kematian Le Mesurier dan Jeffry Epstein, Osama bin Laden dan Abu Bakr al-Baghdadi.
"Miliarder Amerika Jeffrey Epstein terbunuh beberapa minggu yang lalu, mereka mengatakan dia bunuh diri di penjara. Namun, dia terbunuh karena dia tahu banyak rahasia penting yang berhubungan dengan orang-orang yang sangat penting dalam rezim Inggris dan AS, dan mungkin di negara lain juga," ucap Assad.
Baca Juga: Bashar al-Assad Samakan Rezim Donald Trump dengan Nazi
"Sekarang pendiri utama White Helmets telah terbunuh, ia adalah seorang perwira dan ia telah bekerja seumur hidupnya dengan NATO di Afghanistan, Kosovo, Irak dan Lebanon. Kita tahu bahwa mereka (White Helmets) secara alami adalah bagian dari Al Qaeda," sambungnya.
Ia percaya, bahwa orang-orang ini, serta bin Laden dan al-Baghdadi yang sebelumnya dilikuidasi telah dibunuh, terutama karena mereka tahu rahasia besar. Assad menyebut, orang-orang berubah menjadi beban setelah mereka memainkan peran mereka dan ada kebutuhan untuk menyingkirkan mereka muncul setelah mereka memenuhi perannya masing-masing.
Menurutnya, kematian Le Mesurier adalah hasil kerja CIA yang menyingkirkan pendiri White Helmets secara mandiri atau melalui badan intelijen negara lain.
"Tentu saja, ini adalah karya dinas rahasia. Tapi, dinas rahasia mana? Ketika kita berbicara tentang dinas rahasia Barat pada umumnya, tentang Turki dan beberapa yang lain di wilayah kita, ini bukan dinas rahasia negara-negara berdaulat, melainkan ini adalah departemen dari badan intelijen utama, CIA," tegasnya.
"Sangat mungkin bahwa badan-badan intelijen Turki melakukan pekerjaan atas instruksi dari badan intelijen asing. Mungkin, pendiri White Helmets sedang mengerjakan memoarnya dan biografi hidupnya, dan ini tidak bisa diterima. Ini asumsi, tapi yang sangat serius, karena pilihan lain tidak terdengar meyakinkan bagiku di saat ini," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: