Presiden Jokowi meminta agar komponen bahan baku obat-obatan diupayakan lebih besar dari dalam negeri. Selama ini, bahan baku pembuatan obat diketahui hampir 100 persen berasal dari luar atau impor.?
"Laporan yang saya terima, 95 persen bahan baku obat masih tergantung impor, ini sudah tidak boleh lagi dibiarkan berlama-lama," kata Jokowi dalam rapat kabinet terbatas mengenai kesehatan, di kantornya, Jakarta, Kamis 21 November 2019.
Regulasi industri farmasi saat ini disebutkan masih ruwet. Karena itu, diminta oleh Presiden Jokowi agar menjadi perhatian segera.
Baca Juga: CEO Ruang Guru Jadi Stafsus Jokowi
Jokowi mengatakan, industri farmasi dalam negeri harus menjadi perhatian pemerintah dan tidak dilumpuhkan dengan banyaknya impor. "Alat-alat kesehatan dipangkas sebanyak-banyaknya, disederhanakan, sehingga industri farmasi bisa tumbuh dan masyarakat dapat membeli obat dengan harga yang lebih murah," kata dia.
Lanjut Jokowi, penemu obat-obat baru juga harus diberi insentif, agar semakin berprestasi dan giat meneliti.? Hal itu, juga sebagai upaya untuk membantu agar angka impor obat bisa ditekan.?
"Saya juga minta diperbesar skema insentif bagi research, research yang menghasilkan temuan obat kesehatan terbaru dengan harga kompetitif yang mengganti produk-produk impor. Tolong ini digarisbawahi," kata Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat