Ceramah Ustaz Abdul Somad atau UAS di Masjid Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (19/11/2019), menuai polemik. Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, kehadirannya di lembaga antirasuah bukan diundang secara resmi.
Nah, UAS ternyata memiliki perasaan cemas untuk memberikan tausiyah agama di Masjid KPK. Padahal, Ustaz Abdul Somad sudah berdakwah ke berbagai tempat, baik di Indonesia maupun mancanegara.
Perasaan cemas ini diungkapkan melalui YouTube yang diunggah Usman Anapia, dari Ustadz Abdul Somad Official, dengan judul 'Ustadz Abdul Somad Ceramah di KPK Integritas Kumpulan Ceramah' Kamis (21/11/2019).
Baca Juga: Ditolak Belanda dan Jerman, Ustaz Abdul Somad Akan . . . .
"Saya terus terang ceramah sudah ke mana-mana. Dari Sabang sampai Sydney dan Melbourne. Di Hongkong tidak jadi. Tapi yang paling hati saya agak-agak cemas ceramah di KPK ini," kata Ustaz Abdul Somad.
Karena itu, UAS mengaku sempat membaca doa apa saja sebelum masuk Gedung KPK. Ia berharap agar diberikan pertolongan dan perlindungan oleh Allah SWT.
"Makanya, tadi entah doa-doa apa saya baca sebelum masuk. Ya Allah, dengan kusebut nama-Mu tidak satu pun yang datang menimbulkan mudharat. Tidak satu pun yang dapat memudharatkan aku, baik di langit maupun di Bumi. Apalagi pegawai KPK. Harus dibaca itu. Ada keyakinan yang kuat kita ditolong Allah SWT," ujarnya.
Meski begitu, Ustaz Abdul Somad mengakui enaknya ceramah di KPK itu sangat tepat waktu. Ia mulai ceramah usai salat Zuhur berjamaah pukul 12.15 WIB. Kemudian, diberikan kesempatan tausiyah 60 menit berarti sampai pukul 13.00 WIB.
Ia juga diingatkan agar tidak boleh lewat satu menit untuk ceramah karena bisa disebut korupsi waktu. Sebab, mereka pegawai KPK sangat punya integritas.
"Mungkin, ceramah di tempat lain, lewat sedikit sekitar 15 menit tidak apa-apa. Di sini jangan coba. Lewat 1 menit saja mereka bubar sendiri. Daripada ustaz malu lebih bagus tutup sebelum habis. Ini kan direkam. Nanti masuk YouTube. Ustaz Abdul Somad (UAS) ditinggal jamaah karena korupsi waktU. Luar biasa," candanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto