Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Making Indonesia 4.0, Pameran Manufacturing Indonesia Ke-30 Segera Digelar

        Dorong Making Indonesia 4.0, Pameran Manufacturing Indonesia Ke-30 Segera Digelar Kredit Foto: Pamerindo Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Riset McKinsey mengungkapkan bahwa?industri 4.0?memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor manufaktur?di Indonesia. Penerapan digitalisasi pada industri akan mendorong pertambahan hingga US$150 miliar atau sekitar Rp2.100 triliun lebih atas hasil ekonomi di 2025.

        PT Pamerindo Indonesia spesialis penyelenggara pameran dagang khusus untuk pasar Indonesia akan kembali mengadakan Manufacturing Indonesia 2019 Series, pameran manufaktur internasional terbesar yang menjadi platform ideal bisnis profesional untuk pemain manufaktur di Indonesia dan Asia Tenggara.

        Manufacturing Indonesia secara resmi akan dibuka mulai 4 hingga 7 Desember 2019 di Jakarta International Expo Kemayoran, menampilkan beragam teknologi, layanan manufaktur terbaru dan terbaik dari para pemain kunci di bidangnya.

        Baca Juga:?Kembangkan Riset Industri 4.0, Indonesia-Jepang Jalin Kerja Sama

        Maysia Stephanie, Event Director PT Pamerindo Indonesia, mengatakan, di Manufacturing Indonesia 2019, lebih dari 30 ribu calon pembeli dan pelaku profesional dapat terhubung langsung dengan ribuan perusahaan yang memamerkan berbagai teknologi mesin, komponen, serta otomisasi termuktahir.

        "Deretan produk dan terobosan teknologi yang disajikan selama empat hari pameran, baik dari perusahaan dalam negeri maupun internasional, akan memperkuat seluruh ekosistem industri. Ini adalah salah satu bentuk dukungan Manufacturing Indonesia menyambut manufaktur pintar guna mendukung pemerintah mendorong implementasi industri 4.0," ujar Maysia.?

        Menurutnya, manufaktur merupakan salah satu sektor yang mekanismenya banyak menggunakan peran teknologi. Beberapa transformasi pada revolusi 4.0, di antaranya kehadiran mesin-mesin uap, listrik, komputerisasi, dan teknologi dalam industri. Kehadiran revolusi ini telah membantu banyak aktivitas manusia dari segi kualitas dan efisiensi waktu.

        Adopsi teknologi informasi dan komunikasi, beberapa di antaranya seperti internet of things (IoT), cloud computing, artificial intelligence, mobility, virtual, augmented reality, dan big data menjadi faktor penting yang dapat membawa perubahan di sektor manufaktur.

        Untuk itu, selama penyelenggaraan Manufacturing Indonesia 2019, Pamerindo Indonesia memfasilitasi Tech Talk Corner sebagai wadah diskusi seputar teknologi antara regulator, pakar, pelaku bisnis, dan industri, serta pengunjung pameran.

        Tech Talk Corner?atau konferensi teknologi bertema Towards Indonesia 4.0 ini akan membahas tentang? peran teknologi baru terhadap transformasi bisnis di sektor manufaktur yang juga menyoroti beberapa tantangan terkait transformasi digital di bidang manufaktur.

        Selain Tech Talk Corner, seluruh partisipan pameran juga dapat mengikuti berbagai seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara utama dari industri terkait.

        Baca Juga:?Kemenperin Pede 5 Sektor Manufaktur Bakal Kerek Ekonomi Nasional

        Memasuki edisi ke-30, total 1.400 perusahaan dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam Manufacturing Indonesia 2019 Series di area pameran seluas 36.800 m2. Berbagai perusahaan dari Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Brasil, China, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Singapura, Swedia, Swiss, Taiwan, Turki, dan Indonesia akan menampilkan produk-produk terbaiknya.

        Manufacturing Indonesia 2019 diselenggarakan bersamaan dengan Machine Tool Indonesia, Tool & Hardware Indonesia, dan Industrial Automation & Logistic Indonesia 2019. Selain itu, dalam pameran yang sama, Pamerindo Inonesia? akan menghadirkan Subcon Indonesia 2019 atau pameran subconstructor industry.

        Dengan adanya seri pameran ini, Pamerindo Indonesia berharap akan terjalin koneksi dan hubungan yang baik antara produsen mesin dan konsumen di industri-industri terkait, serta tercipta peluang bagi para produsen untuk menunjukkan kualitas produk dan layanannya, terutama di sektor elektronik, listrik, dan otomotif dalam industri manufaktur.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: