Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerusuhan Iran Dituding Telan Ribuan Korban Jiwa, AS Murka dan Sebut Rezim Rouhani 'Pembunuh'

        Kerusuhan Iran Dituding Telan Ribuan Korban Jiwa, AS Murka dan Sebut Rezim Rouhani 'Pembunuh' Kredit Foto: Foto/Istimewa
        Warta Ekonomi, Washington -

        Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran Brian Hook menuduh pasukan keamanan Iran mungkin membunuh lebih dari 1.000 orang sejak unjuk rasa pecah pada pertengahan November.

        Pengunjuk rasa saat itu mengecam kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kemudian meluas menjadi gerakan politik mengecam elit penguasa.

        "Saat kebenaran keluar dari Iran, tampaknya rezim dapat membunuh lebih dari seribu warga Iran sejak protes dimulai," ujar Hook saat konferensi pers di Departemen Luar Negeri (Deplu) AS, dilansir Reuters.

        Baca Juga: Iran Masih Ngeyel dan Abaikan Surat 3 Negara Eropa, Rupanya Malah Lanjutkan...

        Dia mengatakan bahwa banyak warga yang terluka dan ribuan lainnya dimasukan ke dalam sel penjara.

        "Banyak ribuan warga Iran juga terluka dan sebanyak 7.000 orang ditahan di berbagai penjara Iran," tambah dia.

        Unjuk rasa dan kerusuhan terjadi sejak 15 November setelah pemerintah menaikkan harga BBM hingga paling banyak 300 persen. Aksi protes kemudian meluas di lebih dari 100 kota dan wilayah serta menjadi gerakan politik saat para pemuda dan kelas pekerja mengecam para elit penguasa.

        Baca Juga: 3 Negara Eropa Kirim Surat ke DK PBB, Isinya Mengatakan Kalau Iran...

        Teheran tidak memberikan data resmi tentang jumlah korban jiwa tapi Amnesty International mendokumentasikan sekitar 208 demonstran yang tewas. Unjuk rasa itu menjadi kerusuhan paling berdarah di Iran sejak Revolusi Islam 1979.

        Para penguasa Iran menyalahkan para pengkritik di pengasingan dan kekuatan asing sebagai dalang kerusuhan tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: