Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ditanya Jokowi Soal Kasus Novel, Kok Kapolri Hindari Wartawan?

        Ditanya Jokowi Soal Kasus Novel, Kok Kapolri Hindari Wartawan? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kapolri Jenderal Idham Azis menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Senin (9/12/2019) sore, untuk menyampaikan laporan penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

        Namun, usai bertemu Presiden Jokowi, Idham tidak melewati pintu dimana para menteri keluar masuk Istana Kepresidenan.

        Ia pun meminta Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal untuk memberikan keterangan pers kepada awak media. Iqbal pun mengatakan bahwa pertemuan antara Idham dan Jokowi berlangsung sekitar 20 menit.

        "Saat ini pak Kapolri sudah meninggalkan Kompleks Istana untuk melaksanakan tugas-tugas yang lain," ujarnya kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

        Baca Juga: Jokowi Setuju Koruptor Dihukum Mati, KPK Bilang...

        Baca Juga: Pak Jokowi, Jangan Lupa Utang Mata Novel Baswedan, Segera Lunasi!

        Lanjutnya, ia mengatakan dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menanyakan perkembangan kasus pemyiraman air keras Novel kepada Idham. Namun, hasilnya polisi belum bisa mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel.

        Kekinian Kapolri Idham juga sudah menunjuk Kepala Bareskrim Polri baru yaitu Inspektur Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang akan segera dilantik.

        "Prinsipnya adalah bapak (Presiden) menanyakan perkembangan penanganan kasus yang menimpa saudara Novel Baswedan. Terus prinsipnya adalah Pak Kapolri kan sudah menunjuk Kabareskrim, rekan-rekan sudah paham info tersebut. Dan Kabareskrim insyalaah minggu depan akan dilantik," katanya.

        Sambungnya, "Namun esensi yang akan saya sampaikan adalah detik ini, sebelumnya dan insyaAllah nanti ke depan tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini," sambungnya.

        Lebih lanjut, ia pun mengklaim tim teknis sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang signifikan. Bahkan, pihaknya mengaku sudah memeriksa sekitar 37 saksi, 114 toko bahan kimia, hingga 38 titik CCTV.

        "Bahkan CCTV itu kita periksa secara laboratorium forensik kepolisian scientific di Mabes Polri maupun di AFP di Australia," ucapnya.

        "Ini salah satu bukti bahwa kita sangat serius. Sabar saja. Tidak akan berapa lama lagi tim teknsi akan mengungkap kasus ini. Kita sudah menemukan alat bukti dan petunjukan yang sangat sangat sangat signifikan," tukasnya.

        Selain itu, ia pun mengklaim pihaknya memerlukan waktu tambahan untuk mengungkap pelaku penyerangan.?

        "Kami optimis untuk segera menyelesaikan kasus ini. Tidak berapa lama lagi. Dan tidak akan memakan waktu lama lagi. Terhitung mulai saat saya menyampaikan informasi ini. Mohon doa tim teknis akan segera merampungkan. Dan insyaAllah kita akan sampaikan ke publik tentang pengungkapan kasus ini," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: