Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Politikus PSI Mohamad Guntur Romli menyindir tegas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang banyak disorot negatif.
Ia menilai Anies justru dibuat malu setelah anggota TGUPP terdapat rangkap jabatan dan gaji. Kemudian, Ketua TGUPP Marco Kusumawijaya juga menyatakan mundur.
Ia pun mempertanyakan sikap Anies setelah dua hal tersebut terjadi. Selain itu, ia juga mengungkit sikap Anies yang menyebut TGUPP tim yang efektif.
Baca Juga: Jumlah Anggota TGUPP Dipangkas, Anies: Itu Diatur Pergub, Loh!
Baca Juga: Beredar Rundown Reuni 212, Ada Sambutan Rizieq sampai Anies Baswedan
"Saat @aniesbaswedan membela & memuji TGUPP, malah Ketua TGUPP mengundurkan diri & ada anggota TGUPP yg terbongkar rangkap jabatan & dapat gaji ganda, masih punya malu Nies?" tanyanya dalam akun Twitter pribaidnya, Rabu (11/12/2019).
Diketahui,?Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendesak anggota TGUPP yang bermain dua kaki untuk mengembalikan gaji lantaran menyalahi aturan.
Sebelumnya, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta melalui anggotanya, William Aditya Sarana menyoroti sejumlah anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang janggal.
Anggaran yang menjadi sorotan PSI dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020, mulai dari anggaran Rp82,8 miliar untuk pengadaan lem Aibon di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, pengadaan ballpoint sebesar Rp124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.
Selain itu, anggaran Rp121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan. Lalu, ada beberapa unit server dan "storage" senilai Rp66 miliar dianggarkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.?
Tak hanya itu, PSI juga menyoroti anggaran rumah uang muka nol rupiah atau DP 0 Rp sebagai salah satu program prioritas Pemprov DKI pada 2020 dipotong karena masih banyak unit kosong.
"Mungkin salah satu alasan itu (rumah DP 0 Rp) di-hold karena ada Rusunawa tersedia 6.000 unit," ujar Justin saat ditemui di Gedung DPRD DKI.
Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D Fraksi PSI, Justin Andrian mengatakan dari sejumlah rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) itu ditemukan banyak yang kosong dan tak berpenghuni di Pondok Kelapa, Jakarta Timur sementara pembangunan masih terus dilakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil