Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CEO Proton: Kualitas Boleh Diadu dengan Toyota dan Honda

        CEO Proton: Kualitas Boleh Diadu dengan Toyota dan Honda Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Proton Li Chunrong mengatakan Proton telah menemukan kembali jati dirinya dalam hal kualitas dan branding. Perusahaan mobil nasional Malaysia ini sekarang bersaing dengan pemain dunia, seperti Toyota dan Honda.

        Dalam wawancara eksklusif dengan Channel News Asia, Rabu (11/12/2019), Li mengatakan, Proton sebelumnya menghadapi masalah kualitas. "Namun, perusahaan telah membuat langkah besar di bidang ini," katanya.

        Masalah kualitas adalah masalah Proton sebelumnya. Proton tidak memiliki sumber daya untuk itu. "Tetapi sekarang dengan keahlian dan sumber daya dari Geely serta pengalaman Proton sebagai pembuat mobil nasional, kami akan dapat menghasilkan mobil berkualitas lebih baik," katanya.

        Baca Juga: Toyota Kenalkan Mirai Generasi ke-2 di Tokyo Motor Show 2019

        Li menambahkan, dengan posisi produk barunya tersebut, yang menjadi pesaingnya adalah Honda dan Toyota. Li ingin Proton fokus pada detail yang lebih baik sehingga dapat masuk ke kategori "kelas atas".

        Transisi dari mobil biasa menjadi mobil mewah, kata Li, adalah bagian dari rencana 10 tahun Proton. "Perodua bahkan bukan pesaing kita (lagi). Kenapa? Karena posisi produk yang berbeda," katanya. Perodua adalah produsen mobil nasional Malaysia setelah Proton.

        Perubahan haluan selama dua tahun terakhir telah mendorong Proton jauh melampaui mitra lokalnya dalam hal positioning pasar. "Saga kami jauh lebih baik dari Bezza mereka," katanya. Sedan Proton Saga baru-baru ini mengusung face-lifted. Sedangkan Bezza adalah sedan pertama Perodua.

        Selama bertahun-tahun, produsen mobil nasional pertama Malaysia berada di zona merah dan bergantung pada pinjaman pemerintah, suntikan modal, dan insentif.

        Pada 2017, sekitar 49,9 persen saham dijual ke China Geely. Setelah dipimpin Li, Proton diharapkan mencapai titik impas tahun ini dan menghasilkan keuntungan pada tahun depan.

        Adapun Perodua sudah di depan Proton dalam hal volume penjualan. Perodua dikenal karena memproduksi mobil kecil berkualitas dengan harga yang sama atau lebih rendah dari Proton.

        Menurut statistik Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA), Perodua menjual 22.808 unit mobil pada Oktober lalu. Sementara Proton menjual 9.803 unit mobil.

        Baca Juga: Top Markotop! Uji Emisi 1.000 Mobil Honda Pecahkan Rekor MURI

        X70 dan Saga

        Li mengatakan, kepercayaan publik terhadap merek Proton ditebus setelah peluncuran mobil sport X70, Desember tahun lalu."Kami menjual 26.000 unit X70 dalam satu tahun terakhir.Meski tidak memenuhi target 30.000 unit penjualan, namun itu dianggap berhasil," katanya.

        Model facelift PIES juga berkontribusi pada citra merek ini. "PIES adalah singkatan dari Persona, Iriz, Exora, dan Saga. Kami butuh waktu 16 bulan untuk mengembangkan lima model (termasuk X70) dan kami luncurkan semuanya dalam rentang waktu delapan bulan," terangnya.

        "Setelah peluncuran, Saga baru telah berkontribusi besar pada penjualan mobil Proton," sambungnya.

        Saga menyumbang 70 persen dari penjualan Proton. X70 berkontribusi 19 persen. Saga yang terjual sekitar 2.200 unit per bulan tiga tahun lalu, telah terjual 4.000 unit sebulan sejak Agustus. "Dua kali lipat dari penjualan," ujarnya bangga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: