Angkatan Bersenjata Swedia telah mengirim seorang perwira palsu, yang karier militernya sekarang sedang diselidiki. Perwira yang diketahui adalah seorang pria itu, telah bertahun-tahun bertugas di NATO dan bekerja dengan beberapa rahasia teratas negara.
Pria itu telah dipromosikan menjadi mayor dengan surat kepercayaan fiktif. Dia pernah dipromosikan menjadi Letnan Kolonel untuk dapat bekerja dengan perwira asing berpangkat lebih tinggi.
?Tentu saja ini tidak baik, bahwa ini telah terjadi. Kami harus mengirim perwira sejati ke posisi ini dan tentu saja memastikan bahwa kami memiliki keahlian yang tepat pada staf,? kata penyelidik militer Swedia, Carl-Axel Blomdahl, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (15/1/2020).
Baca Juga: Rusia Ungkap Aktivitas Militer NATO Meningkat Dua Kali Lipat, Akan Ada Konflik Besar?
Perwira palsu itu mengaku telah lulus dari Sekolah Pasukan Perwira Signal di Enk?ping pada tahun 1999, meskipun sebenarnya tidak pernah belajar di sana. Dia membuat ijazahnya dengan membubuhkan tanda tangan seorang kolonel yang tidak pernah ada.
Dia dilaporkan pernah menjabat sebagai kapten di Kosovo dan mayor di Afghanistan, di mana ia mengawasi tentara dan bertanggung jawab atas keamanan informasi. Untuk mencapai posisi itu, pria tersebut membutuhkan gelar petugas cadangan dan pendidikan khusus dari National Defense College, di mana dia tidak memiliki keduanya.
Antara 2007 dan 2010, dan juga pada 2013, pria itu bekerja di Dinas Intelijen dan Keamanan Militer Swedia. Di sana, ia mengembangkan sistem untuk mengelola kunci kripto yang membuat telekomunikasi pertahanan tidak dapat dibaca oleh intelijen asing.
Pria itu juga telah bekerja selama beberapa tahun di salah satu anak perusahaan pertahanan Swedia, Saab. Di mana dia berurusan dengan perlindungan data untuk Administrasi Materiel Pertahanan Swedia.
Namun, langkah pria itu terhenti saat dia ditugaskan di satuan Penjaga Pantai pada 2018. Penjaga Pantai mengklaim telah memindahkannya dari jabatan puncaknya dan memberi tahu Angkatan Bersenjata pada bulan Desember 2018, setelah mengetahui bahwa lelaki itu berbohong tentang mandat militernya.
Meski Penjaga Pantai telah melaporkan perwira palsu tersebut sejak 2018, militer Swedia baru benar-benar menanggapi laporan tersebut dan memulai penyelidikan belum lama ini. Perwira palsu itu bahkan sempat menjabat sebagai eksekutif senior dalam misi PBB Swedia di Mali tahun 2019 lalu.
Panglima Tertinggi militer Swedia, Micael Byd?n mengatakan telah mengetahui mengenai kasus dan telah memerintahkan penyelidikan mengapa komando militer gagal untuk bertindak cepat dalam hal ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: