Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        3 Bulan Jadi Menhan, Prabowo Sudah Pergi ke 7 Negara, Cetus Demokrat: Pemborosan!!

        3 Bulan Jadi Menhan, Prabowo Sudah Pergi ke 7 Negara, Cetus Demokrat: Pemborosan!! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kadiv Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke 7 negara dalam 3 bulan merupakan rekor baru seorang Menhan yang baru menjabat.

        Terkait itu, ia pun mempertanyakan alasan 'diplomasi pertahanan' yang disampaikan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

        "Ini rekor perjalanan seorang Menhan yang baru menjabat. Saya dengar Menhan akan kembali berangkat keluar negeri dengan alasan diplomasi pertahanan," katanya kepada wartawan, Kamis (16/1/2020) malam.

        Baca Juga: Prabowo Dukung Skandal Asabri Diusut Secara Hukum

        Baca Juga: Tuduhan pada SBY Soal Jiwasraya Dianggap Terlalu Berani, Demokrat: 'Penguasa' yang Memanfaatkannya

        "Memang alasan ini sesuatu yang agak kurang bisa diterima dan sedikit janggal. Apa yang mau didiplomasikan oleh Prabowo dengan negara-negara yang dikunjunginya? Adakah sesuatu masalah kita dengan negara tujuan? Tidak juga kan?" sambung dia.

        Lebih lanjut, ia pun menyinggung soal kunjungan Prabowo ke China dan Laut Natuna. Menurutnya, jika alasan yang digunakan Prabowo ke luar negera adalah diplomasi pertahanan, lantas mengapa China masih arogan di Laut Natuna.

        "Jika soal diplomasi tujuannya, bukankah Prabowo sudah ke Cina? Hasilnya apa? Kenapa Cina justru terkesan arogan di Natuna? Padahal jika benar Prabowo melakukan diplomasi pertahanan, mestinya Cina yang sudah dikunjungi oleh Prabowo tidak akan menunjukkan arogansinya di Natuna. Jadi kami tidak bisa menerima alasan melakukan diplomasi itu karena ternyata tak ada hasil. Dan negara yang dikunjungi juga tidak sedang bermasalah dengan kita, lantas apa yang mau dibahas?" cetusnya.

        Selain itu, ia juga menyarankan Prabowo untuk mengurangi kunjungannya ke luar negeri. Pasalnya, menurutnya masih banyak pekerjaan di dalam negeri yang harus dituntaskan seperti meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.

        "Alasan kedua katanya untuk beli senjata. Apakah begitu prosedurnya pembelian senjata? Kan tidak juga. Jadi saya pikir memang Prabowo harus mengurangi jalan-jalannya dan lebih baik fokus memperkuat personil TNI kita serta meningkatkan kesejahteraan prajurit kita. Bukan malah boroskan anggaran pertahanan jalan-jalan keluar negeri. Didalam negeri banyak pekerjaan, lebih baik bereskan yang didalam negeri dululah, kurangi hasrat jalan-jalan keluar negeri," tukasnya.

        Diketahui, Prabowo telah berkunjung ke 7 negara sejak dilantik pada Oktober 2019, yakni, Malaysia, Thailand, Turki, China, Jepang, Filipina dan terbaru Prancis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: