Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Klarifikasi Pernyataan Anak Priok Kriminal, Yasonna Malah Pamer Gelar Profesornya

        Klarifikasi Pernyataan Anak Priok Kriminal, Yasonna Malah Pamer Gelar Profesornya Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly berharap penjelasannya tentang kriminalitas yang membandingkan wilayah Tanjung Priok dan Menteng jangan dipahami secara parsial.

        "Jangan disalah, diputar balik, enggak ngerti. Kadang-kadang beritanya tidak lengkap ditanggapi berbeda-beda," kata Yasonna di Yogyakarta, Jumat.

        Baca Juga: Yasonna Janji Gak Intervensi Kasus Harun Masiku, Janji Ya Pak!

        Menurut Yasonna, penyebutan wilayah Tanjung Priok berkaitan dengan penjelasannya mengenai faktor kriminogenik (faktor penyebab munculnya tindak pidana) dalam kejahatan dengan mencontohkan orang yang dibesarkan di slum areas (permukiman kumuh) dengan di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.

        "Mencontohkan orang yang dibesarkan di 'slum areas' dengan di Menteng. (Diartikan) salah lagi, enggak baca semua, nggak ngerti, salah lagi," kata dia.

        Ia berharap orang perlu memahami penjelasannya secara utuh sebelum berkomentar. Pasalnya, apa yang ia sampaikan itu sesuai dengan basis keilmuan yang ia miliki di bidang kriminologi.

        "Saya ini kriminolog, profesor kriminologi. Jadi jelas, apa yang saya sampaikan itu sesuai kaidah-kaidah keilmuan saya," kata Yasonna.

        Sebelummya, dalam kunjungannya ke Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/1)Yasonna menyebut kemiskinan adalah sumber tindakan kriminal. Ia mencontohkan bahwa anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok yang terkenal keras dan Menteng yang terkenal sebagai kawasan elite akan tumbuh besar dengan cara berbeda.

        "Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum areas (daerah kumuh), bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak. Tapi, coba pergi ke Tanjung Priok, di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan," kata Yasonna.

        Atas pernyataan itu, ia pun di-bully ramai-ramai oleh netizen, bahkan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni pun angkat suara atas pernyataan yang bernada stereotyping tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: