Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Taliban Akan Terapkan 10 Hari Gencatan Senjata dengan AS

        Taliban Akan Terapkan 10 Hari Gencatan Senjata dengan AS Kredit Foto: Reuters/Parwiz
        Warta Ekonomi, Kabul -

        Taliban akan menerapkan 10 hari gencatan senjata dengan pasukan Amerika Serikat (AS), mengurangi kekerasan dengan pasukan Afghanistan dan berdialog dengan pejabat pemerintah Afghanistan jika mencapai kesepakatan dengan AS dalam perundingan di Doha.

        Jika kesepakatan itu ditandatangani, maka dapat menghidupkan kembali harapan untuk solusi jangka panjang dalam konflik di Afghanistan.

        "Negosiator Taliban dan AS bertemu pada Rabu (15/1) dan Kamis (16/1) untuk membahas penandatanganan kesepakatan damai," ungkap Suhail Shaheen, juru bicara kantor Taliban di Qatar.

        Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran: Trump adalah Badut

        Menurut Shaheen, perundingan itu berguna dan dapat berlanjut beberapa hari. Presiden AS Donald Trump sempat menghentikan perundingan pada September setelah satu tentara AS tewas dalam serangan oleh Taliban.

        Perundingan dilanjutkan lagi tapi terhenti kembali pada Desember setelah Taliban melancarkan serangan bunuh diri di pangkalan AS di luar Kabul yang menewaskan dua warga sipil. Dua sumber yang mengetahui masalah itu menjelaskan, pemimpin Taliban kini sepakat menerapkan 10 hari gencatan senjata dengan pasukan AS saat kesepakatan ditandatangani di Doha dan mengurangi serangan terhadap pemerintah Afghanistan.

        "AS ingin kami mengumumkan gencatan senjata selama perundingan damai yang telah kami tolak. Dewan syura kami menyepakati gencatan senjata pada hari kesepakatan damai itu ditandatangani," papar komandan senior Taliban pada Reuters.

        "Tim AS di Doha ingin gencatan senjata yang kami tolak karena beberapa isu. Sekarang sebagian besar permintaan kami telah dipenuhi," papar komandan Taliban tersebut.

        Tanggal penandatanganan kesepakatan itu belum dapat dipastikan namun diperkirakan dalam waktu sangat dekat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: