Daimler Fokus Bikin Truk Bebas Karbon, Tinggalkan Armada Bertenaga Gas
Daimler AG tak lagi mengembangkan truk bertenaga gas alam. Perusahaan otomotif Jerman ini fokus mengumpulkan sumber daya untuk pengembangan kendaraan listrik dan hidrogen. Berencana menawarkan armada netral-CO2 ke pasar utamanya pada 2039.
Menurut laporan Bloomberg, pembuat truk terbesar di dunia ini sedang mengerjakan kendaraan komersial versi baterai-listrik, termasuk truk heavy-duty Mercedes-Benz eActros yang akan mulai diproduksi pada 2022. Sementara itu, produsen kendaraan listrik, Tesla Inc, berencana memulai kendaraan truk semi-listriknya dalam jumlah terbatas pada akhir 2020.
Baca Juga: Daimler-Volvo Bermitra, Kembangkan Mesin Pembakaran
"Mesin gas alam itu berbasis bahan bakar fosil. Karenanya merupakan teknologi transisi menuju transportasi yang netral-CO2," tutur Kepala Truk Daimler, Martin Daum, dalam pidato di sebuah konferensi di Berlin, Jerman, beberapa waktu lalu.
?Tak masuk akal menghabiskan banyak uang untuk sesuatu yang tidak memiliki masa depan jangka panjang ketika kita dapat menggunakan uang itu jauh lebih baik di tempat lain," sambungnya.
Menurut Daimler, kendaraan bertenaga hidrogen harus tersedia di akhir dekade berikutnya. "Transportasi yang benar-benar netral-CO2 hanya bekerja dengan baterai listrik dan didorong dengan hidrogen," kata Daum.
Perusahaan pembuat truk saat ini ditekankan untuk menjaga kebersihan kendaraannya. Akibatnya, mereka harus berjuang untuk memproduksi kendaraan dengan biaya tinggi. Namun, ada pilihan selain untuk memenuhi peraturan yang makin ketat dan dorongan global untuk mengatasi perubahan iklim.
"Terutama ketika menyangkut perubahan iklim, kita melihat bahwa banyak hal tidak dapat berlanjut seperti ini. Kita, industri otomotif adalah bagian dari masyarakat dan karena itu punya kewajiban untuk melakukan sesuatu," Chief Executive Porsche, Oliver Blume, di sebuah konferensi di Stuttgart, belum lama ini.
Perusahaan pembuat truk merasa kesulitan membiayai transformasi kendaraannya dengan adanya penurunan siklus truk saat ekonomi global melemah. Hal itu mengimbangi lonjakan permintaan transportasi yang didorong oleh belanja online.
Operasi kendaraan komersial Daimler secara luas, termasuk Freightliner di Amerika Utara, truk-truk Mercedes-Benz di Eropa, dan Fuso di Asia, menghadapi kritik karena mengekor profitabilitas pesaingnya seperti Volvo Group.
Tahun lalu, Daimler mengubah divisi menjadi badan hukum yang sebagian besar independen agar lebih lincah dan gesit. Perubahan ini merupakan bagian dari perombakan perusahaan.
Martin Daum telah mengintensifkan upaya memotong biaya untuk disalurkan ke teknologi baru. Unit ini memulai produksi seri buskota bertenaga listrik, dua tahun lalu. Kendaraan prototipe sel bahan bakar Fuso telah dipamerkan di Tokyo Motor Show 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: