AS dan Jepang Evakuasi Warganya dari Pusat Penyebaran Virus Corona
Amerika Serikat (AS) dan Jepang telah memuali langkah evakuasi warganya dari Wuhan, pusat penyebaran virus Corona yang mematikan.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa 240 warganya, termasuk diplomat dan warga negara lainnya, telah diterbangkan ke luar kota. Mereka kemudian akan diterbangkan ke Anchorage di Alaska, kemudian ke Ontario di California, 56 kilometer dari Los Angeles seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (29/1/2020).
Data dari situs pelacakan penerbangan Flightaware menunjukkan bahwa penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai kargo Amerika Kalitta Air itu meninggalkan bandara Tianhe Wuhan pada hari ini pukul 04.54 pagi waktu setempat, dan dijadwalkan mendarat di Alaska dalam 6 jam mendatang.
Baca Juga: China Tolak Bantuan AS Atasi Virus Corona
Menurut AP, semua warga Amerika akan diskrining di Anchorage, dan dikarantina di Ontario hingga dua minggu oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS.
David Wert, seorang juru bicara untuk wilayah San Bernardino, mengatakan mereka mempersiapkan kemungkinan itu untuk berjaga-jaga. Wert mengatakan bahwa Bandara Internasional Ontario ditunjuk satu dekade lalu oleh pemerintah AS untuk menerima warga Amerika yang dipulangkan jika terjadi keadaan darurat di luar negeri.
"Personel bandara telah dilatih untuk kejadian seperti itu, tetapi pemulangan dari China akan menjadi yang pertama kalinya bandara digunakan untuk tujuan ini," katanya.
Di Ontario, para penumpang dilarang berada di terminal penumpang dan area publik lainnya di bandara, kata county. Sementara pesawat angkut AS keluar dari Wuhan berlanjut, Jepang hari ini telah mengonfirmasi bahwa mereka juga akan mengevakuasi 200 warganya.
Menurut kantor berita Kyodo, sebuah pesawat carteran telah berangkat dari kota Wuhan pagi ini, dan dijadwalkan tiba di bandara Haneda Tokyo. Secara total, sekitar 650 warga negara Jepang telah meminta dievakuasi dari Wuhan.
"Kami akan terus mengambil setiap langkah yang mungkin untuk membawa pulang semua orang yang berharap untuk kembali ke Jepang," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada anggota parlemen pada hari Selasa kemarin, menurut Jiji Press.
Baca Juga: WHO Yakin China Bisa Atasi Virus Corona
Pejabat di atas pesawat akan memantau penumpang selama penerbangan kembali, tetapi tidak ada rencana untuk mengisolasi mereka yang tiba dari Wuhan.
Langkah serupa dilakukan Uni Eropa yang akan menerbangkan warganya keluar Wuhan dengan dua pesawat Prancis minggu ini, serta Korea Selatan (Korsel) juga akan melakukan hal yang sama. Beberapa negara lain tengah mempertimbangkan opsi yang mereka miliki.
Kanada mengatakan 126 warganya tinggal di daerah Wuhan dan sedang berkonsultasi dengan sekutunya serta mempertimbangkan opsi untuk membawa mereka pulang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti