Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kawasan Industri Kendal Serap Investasi Rp15,8 Triliun

        Kawasan Industri Kendal Serap Investasi Rp15,8 Triliun Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Founder dan Chairman Jababeka Group, SD Darmono, selaku pengeloka Kawasan Industri Kendal (KIK) mengatakan hingga saat ini sudah ada 61 investor dari delapan negara yang menanamkan modalnya di KIK dengan nilai investasi Rp15,8 triliun dan menyerap tenaga kerja 8.950 orang. Kedelapan negara itu antara lain Indonesia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Japan, China, Hong Kong, dan Malaysia

        Hal itu diungkapkan Darmono saat bertemu dengan Presiden Singapura Madam Halimah Yacob di sela-sela pertemuan dengan pengusaha Indonesia pada Selasa (4/2/2020) di Shangri-La Hotel, Jakarta.?

        Baca Juga: Jababeka Dukung Pengembangan Kualitas SDM Indonesia

        Darmono menceritakan bahwa Madam Halimah Yacob bertanya tentang perkembangan KIK yang yang telah mendapat status baru menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Seperti diketahui, KIK merupakan hasil usaha patungan antara PT Graha Buana Cikarang anak perusahaan PT Jababeka Tbk dengan Sembcorp Development Pte.Ltd., anak perusahaan Sembawang Development Ltd, Singapura.

        "Sangat maju (KIK) karena dari dua pemerintah, baik Indonesia dan Singapura, sangat mendukung," kata Darmono.

        Mendengar hal itu, kata Darmono, Madam Halimah merasa puas dan berharap dalam waktu dekat makin banyak investor yang membuka pabrik di Kendal. Ia sendiri mengapresiasi perhatian pemerintah Singapura, khususnya madam Halimah, yang ikut mempromosikan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal hingga bisa berkembang dalam waktu cepat.

        Adapun sebelumnya Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, bertemu Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Chan Chun Sing di kantor Kementerian Industri, Selasa lalu.

        Mereka sepakat untuk menguatkan kerja sama bilateral untuk meningkatkan daya saing sektor industri dengan meningkatkan investasi untuk implementasi program pendidikan vokasi. Di mana hal itu dipercaya akan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: