Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KLM Minta Maaf Atas Tindakan Tak Pantas Soal Virus Corona

        KLM Minta Maaf Atas Tindakan Tak Pantas Soal Virus Corona Kredit Foto: (Foto : @mattiasharris/Twitter)
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Maskapai penerbangan Belanda, KLM meminta maaf setelah seorang kru mengunggah menulis informasi dalam bahasa Korea, yang mengatakan penumpang tidak diizinkan untuk menggunakan toilet karena virus korona Covid-19.

        Foto-foto tulisan tangan bertuliskan, "toilet hanya untuk kru" viral di Korea Selatan pada minggu ini, setelah seorang penumpang dari Amsterdam ke bandara Incheon, Seoul membagikannya ke media sosial lalu viral.

        Baca Juga: AS Pertanyakan China Soal Transparansi Data Wabah Virus Corona

        Penumpang menuduh KLM melakukan diskriminasi terhadap penumpang Korea Selatan karena tanda itu hanya dalam bahasa Korea.

        "KLM yang terhormat ... Hari ini, Anda cukup jelas bahwa Anda mendiskriminasi ras. Menggunakan Virus Korona sebagai alasan. Anda berutang permintaan maaf yang besar kepada teman saya dan Korea," tulis seorang pengguna Twitter, dalam bahasa Inggris dan Korea. Tagar #BoycottKLM sedang tren di Twitter Korea Selatan.

        Merespon kemarahan warganet, eksekutif KLM meminta maaf dengan membungkuk saat konferensi pers di Seoul.

        "Ini adalah kesalahan manusia, dan kami tidak menganggapnya enteng," kata Guillaume Glass, manajer umum regional Air France-KLM, mengutip Korea times, Jumat (14/2/2020).

        "Kami sangat menyesal bahwa ini dinilai sebagai diskriminasi, yang sama sekali bukan maksud awak kapal," lanjut dia.

        Glass mengungkapkan kru menambahkan bahasa Korea setelah penumpang pesawat mengeluhkan tanda peringatan toilet tersebut.

        Sebelumnya, Kementerian Transportasi Korea Selatan membuat pernyataan yang memperingatkan KLM bahwa tulisan peringatan itu diskriminatif dan menyerukan perusahaan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: