Akan Tebang 227 Ha Hutan di Jerman, Pembangunan Pabrik Tesla Ditangguhkan
Proyek pembangunan pabrik baru Tesla di Eropa harus terhenti karena diduga telah merusak lingkungan. Pasalnya, untuk rencana pembangunan tersebut perusahaan Elon Musk berencana menebang hutan seluas 227 hektare.
Sebelumnya, Tesla telah mendapatkan lampu hijau untuk membuka hutan dari seorang hakim. Namun, Pengadilan Tinggi Administratif untuk Berlin-Brandenburg harus melakukan pemeriksaan rencana penebangan hutan itu setelah mendapat pengaduan dari kelompok lingkungan.
Baca Juga: Perusahaan Elon Musk Tesla Kena Protes di Berlin sampai Harus Menghentikan Operasinya
Seperti dilansir Associated Press, kelompok Green League Brandenburg telah menyuarakan keprihatinan bahwa menghilangkan sebagian besar hutan dapat berdampak pada kemurnian air minum yang ada, serta populasi satwa liar setempat.
Sementara, izin perencanaan untuk Gigafactory baru yang didedikasikan untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai Tesla pertama di Jerman belum diberikan. Namun, persiapan lokasi berjalan lancar.
Perintah sementara setelah adanya pengaduan tersebut agar Tesla menyelesaikan pekerjaan hanya dalam waktu tiga hari. Tesla membersihkan tanah dengan risiko sendiri. "Seharusnya tidak diasumsikan bahwa mosi mencari perlindungan hukum yang dibawa oleh Liga Hijau tidak memiliki peluang untuk berhasil," ujar pengadilan.
Pembuat mobil mengoperasikan dua Gigafactories di Amerika Serikat dan satu di China, di mana yang terakhir baru-baru ini kembali beroperasi setelah penutupan karena wabah coronavirus. Lain, fasilitas perakitan terletak di Belanda.
CEO Tesla, Elon Musk, mengumumkan pembuatan situs Jerman pada bulan November. Rumor telah muncul menyatakan bahwa Inggris bisa menjadi basis Gigafactory berikutnya, tetapi kepala eksekutif mengatakan Brexit membuat prospek terlalu berisiko.
"Beberapa mobil terbaik di dunia dibuat di Jerman, semua orang tahu bahwa teknik Jerman luar biasa. Itu bagian dari alasan mengapa kita menemukan Gigafactory Europe di Jerman," ujar Musk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: