Presiden China Xi Jinping pada Selasa (10/3/2020) melakukan kunjungan pertama ke Wuhan sejak wabah virus corona baru, COVID-19, muncul di kota itu Desember 2019 lalu. Kunjungan ini dilakukan ketika jumlah infeksi baru di China mengalami tren penurunan.
Media resmi Partai Komunis China, People?s Daily, melaporkan Xi dijadwalkan memeriksa pekerjaan pencegahan dan pengendalian penyakit di Kota Wuhan selama kunjungan tersebut.
Baca Juga: Lumpuhkan Virus Corona, Xi Jinping Tegas: Kemenangan Sempurna Bagi China!
Dia juga dijadwalkan mengunjungi pekerja medis, komandan militer, pekerja masyarakat, petugas keamanan publik, kader akar rumput dan garis depan, serta relawan, pasien, dan penduduk.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan ada 17 pasien baru pengidap COVID-19. Dari jumlah itu, 15 di antaranya berasal dari Wuhan. Dua kasus sisanya ada di Beijing dan provinsi Guangdong timur. Kasus di Beijing dan Provinsi Guangdong timur merupakan pasien yang tertular dari luar negeri.?
Pasien baru di Beijing tertular setelah melakukan perjalanan ke Inggris. Sedangkan pasien di Guangdong terkait dengan seorang pelajar China yang melakukan penerbangan dengan Cathay Pacific CX320 dari Spanyol ke Hong Kong pada 8 Maret, dan kemudian transit ke Guangdong melalui pos pemeriksaan Teluk Shenzhen.
Di China 17 kematian baru semuanya dari Provinsi Hubei. Angka kematian baru ini menjadikan angka kematian secara nasional menjadi 3.136 orang. China sekarang telah mencatat total 80.754 kasus infeksi COVID-19 dengan jumlah pasien yang disembuhkan mencapai 59.911 orang.
Pemimpin Partai Komunis China untuk wilayah Hubei, Ying Yong, mengatakan para pejabat di Hubei harus mempersiapkan bisnis untuk kembali normal. Hal itu disampaikannya pada pertemuan strategi penahanan virus corona baru provinsi setempat pada hari Senin.?
"(Kita harus) mendukung penuh perusahaan yang memiliki rantai ekspor global, proyek rekayasa unggulan, dan perusahaan terkait pertanian untuk kembali bekerja, dan (kita harus) membantu perusahaan lain untuk secara bertahap melanjutkan bisnis pada waktu yang aman dan sesuai," kata Ying, seperti dikutip South China Morning Post dari surat kabar Hubei Daily.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah memperingatkan bahwa bahaya pandemi COVID-19 bukan hal yang mustahil. "Sekarang setelah virus memiliki pijakan di banyak negara, ancaman pandemi menjadi sangat nyata," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: