Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Parah Sih! Pas Tahu Garuda Cuan di Bawah Komando Irfan Setiaputra, Asing Buru-Buru Lakukan. . . .

        Parah Sih! Pas Tahu Garuda Cuan di Bawah Komando Irfan Setiaputra, Asing Buru-Buru Lakukan. . . . Kredit Foto: F. Lancelot
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membukukan keuntungan bersih sebesar US%6,98 juta untuk periode sepanjang tahun 2019. Hal itu tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Garuda. Terlebih lagi, sebelum kepemimpinan beralih ke Irfan Setiaputra, maskapai pelat merah itu tercatat merugi US$231,15 juta pada tahun 2018 silam.

        Baca Juga: Jiayou Rupiah! Dolar AS Tumbang, Rupiah Sang Pemenang!

        Baca Juga: Top 10 Emiten dengan Nilai Buyback Paling Jumbo! BUMN Memimpin!

        Capaian positif yang diimbangi dengan perbaikan-perbaikan dalam tubuh Garuda itu mampu menerbangkan saham Garuda setinggi 3,43% ke level Rp181 per saham pada penutupan sesi pertama, Selasa (31/03/2020). Apresiasi itu setara dengan kenaikan harga saham sebesar 20,67% dalam sepekan.

        Baca Juga: Untung Garuda Terbang Tinggi di Tahun 2019, Beneran atau Poles Lagi?

        Sayangnya, investor asing tak bisa menahan lama-lama dalam mengeruk keuntungan investasi dari saham bersandi GIAA itu. Bagaimana tidak, dengan kenaikan harga saham yang fantastis dan didukung oleh momentum kinerja keuangan yang positif, menarik cuan sesegera mungkin adalah pilihan yang banyak diambil oleh investor.?

        Dilansir dari RTI, hanya dalam satu sesi, keuntungan jual yang dikantongi asing atas saham Garuda mencapai Rp463,73 juta atau setara dengan Rp2,53 miliar dalam sepekan. Sejumlah 11,40 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 1.816 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp2,07 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: