Kim Jong-un dan Politbiro Korut Adakan Pertemuan Bahas 'Malapetaka' Virus Corona

Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un pada Sabtu (11/4/2020) mengawasi langsung pertemuan partai yang berkuasa, Politbiro (PB), media pemerintah melaporkan pada Minggu (12/4/2020). Pertemuan itu membahas langkah-langkah negara untuk mencegah "wabah virus" dan mempromosikan beberapa pejabat.

Dikutip dari NK News, Senin (13/4/2020), pertemuan itu sebagian besar berfokus pada pembahasan virus corona, tulis keterangan dari kantor berita pusat Korea Utara (KCNA).

Baca Juga: Perwakilan WHO di Korut Terkejut karena Laporan Terbaru Bilang Ratusan Orang...

Pertemuan tersebut dilaporkan mengambil "resolusi bersama" oleh partai yang berkuasa, Komite Sentral (CC), Komisi Urusan Negara (SAC), dan Kabinet DPRK --"Tentang mengambil langkah-langkah nasional lebih menyeluruh untuk melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat kita dari penyakit epidemi di seluruh dunia. "

Resolusi tersebut merinci langkah-langkah untuk "mengintensifkan layanan darurat anti-epidemi nasional" dan "mendorong maju dengan pembangunan ekonomi, meningkatkan kemampuan pertahanan nasional dan menstabilkan mata pencaharian masyarakat tahun ini," lapor KCNA.

Resolusi itu juga menyerukan "secara konsisten mengambil langkah-langkah penanggulangan nasional yang ketat untuk secara menyeluruh memeriksa serangan virus dalam terang penyebaran stabil penyakit epidemi di seluruh dunia."

Korea Utara sejak 30 Januari telah menerapkan "sistem karantina darurat nasional" dalam upaya mencegah penyebaran virus corona baru di wilayahnya. Negara itu sekaligus mengambil langkah-langkah termasuk penutupan perbatasan secara efektif dan menahan kasus-kasus yang diduga di bawah karantina.

Pertemuan Politbiro yang diperluas juga diadakan pada akhir Februari untuk membahas upaya pencegahan COVID-19 negara itu, di mana Kim Jong-un memecat dua pejabat tinggi Ri Man-gon dan Pak Thae-dok dari posisi wakil ketua partai berkuasa CC.

Namun, Ri ditunjukkan dalam foto-foto pertemuan Politbiro yang dikirim oleh media pemerintah pada hari Minggu, tampaknya mempertahankan keanggotaan PB penuh.

Membahas sejumlah proyek negara yang dijadwalkan selesai tepat waktu untuk ulang tahun pendirian partai yang berkuasa pada Oktober, pertemuan Sabtu dilaporkan membahas bagaimana ancaman dari wabah pandemi global dapat menghambat rencana semacam itu.

"Realitas seperti itu menunjukkan bahwa menjadi tidak mungkin untuk menghilangkan bahaya infeksi virus dalam waktu singkat dan lingkungan seperti itu dapat menjadi kondisi yang menciptakan beberapa hambatan bagi perjuangan dan kemajuan kita," kata laporan itu.

Mempertimbangkan "iklim internal dan eksternal yang berlaku", Politbiro dilaporkan membahas hal-hal "menyesuaikan dan mengubah beberapa tugas kebijakan dalam pekerjaan menerapkan keputusan yang dibuat pada Rapat Pleno Kelima Komite Sentral Ketujuh WPK" akhir tahun lalu.

Pertemuan itu juga memuji "langkah-langkah anti-epidemi darurat kelas ketat" yang diambil sejak Januari, menilai langkah-langkah karantina negara itu sejauh "sangat stabil," kata media pemerintah.