Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perbankan Lemas, Indef Ramal Kredit Tahun Ini Tak Sampai 5%

        Perbankan Lemas, Indef Ramal Kredit Tahun Ini Tak Sampai 5% Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom Senior Indef Aviliani memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan bakal berada di sekitar 4% sepanjang 2020. Angka ini lebih rendah dari proyeksi Bank Indonesia (BI) yang sebesar 6%-8%. Bahkan lebih rendah dari hasil survei perbankan BI yang diperkirakan tumbuh 5,5% di tahun ini.

        Aviliani menuturkan, pertumbuhan kredit sebesar 4% karena perbankan lebih mengerem kreditnya di kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

        "Bisa 5% itu bagus banget, tapi menurut saya di bawah itu. Sekarang bank menghindari kredit karena demand-nya belum kelihatan sampai Desember, apalagi proyeksi pemerintah Covid-19 baru berakhir Juni 2020, artinya recovery-nya tidak cepat," ujar Aviliani di Jakarta, Jumat (17/4/2020).

        Baca Juga: Di Balik Kestabilan Rupiah, Bos BI Buka-bukaan...

        Menurutnya, saat ini kredit yang diberikan perbankan sangat terbatas, seperti kredit bagi debitur yang sudah disetujui, tapi belum keluar dananya. Sementara kreditor yang baru benar-benar mengajukan sangat terbatas sekali. Lantaran bank sangat berhati-hati dalam memberikan kreditnya di kondisi saat ini.

        "Kalau yang benar-benar baru minta ajukan kredit sangat terbatas, misalnya terkait farmasi dia butuh modal kerja baru dia bisa," ungkap Aviliani.

        Menurutnya, kredit modal kerja baru dibutuhkan akhir Maret 2021 nanti saat demand-nya sudah normal. Apalagi banyak nasabah merestrukturisasi kreditnya, sehingga tidak bisa mengambil kredit kembali sampai restrukturisasinya selesai.

        "Artinya, sekitar 4% itu sudah bagus, (pelaku) perbankan bilang ke saya memberikan yang belum dicairkan saja, tapi kalau yang baru bank akan melihat dulu mereka akan hati-hati memberikan kredit di saat ini. Butuh keyakinan jangan sampai menambah kredit macet," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: