Empat kasus positif Coronavirus Disease atau Covid-19 di Jawa Timur di antaranya berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura. Sumenep sempat disebut sebagai daerah yang bertahan di status zona hijau.
Dari informasi, keempat pasien positif di Sumenep itu semuanya tertular dari Klaster Asrama Haji Sukolilo di Surabaya.
Dalam peta Covid-19 Jatim, Klaster Asrama Haji Sukolilo termasuk klaster awal. Klaster tersebut diawali dari adanya pelatihan calon petugas haji yang diikuti 413 orang dari 38 kabupaten/kota se Jatim dan Bali serta Nusa Tenggara Timur. Beberapa hari kemudian, diketahui narasumber pelatihan di beberapa kelas positif Corona.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan, total jumlah pasien positif dari Klaster Asrama Haji Sukolilo sampai sekarang 81 orang, terbagi menjadi sepuluh kelas. Pengelompokan kelas itu dilakukan karena pelatihan terdiri dari beberapa kelas.
Data yang ditunjukkan Kohar merinci, 81 positif dari Klaster Asrama Haji Sukolilo itu terdiri dari 7 orang dari Kelas 1; 15 orang dari Kelas 2; 13 orang dari Kelas 3; 7 orang dari Kelas 4; 14 orang dari Kelas 5; 9 orang dari Kelas 6; 7 orang dari Kelas 7; 4 orang dari Kelas 8; 1 orang dari Kelas 9; dan 4 orang dari Kelas 10.
Lantas, kenapa empat kasus di Sumenep baru diketahui? Apalagi, klaster Asrama Haji Sukolilo sudah terpetakan sejak awal kasus ditemukan di Jatim.
"Jadi, yang (4 kasus positif) di Sumenep ini baru diumumkan sekarang confirm-nya, tapi sebenarnya ini masih terkait dengan klaster dari pelatihan haji yang pernah kita sampaikan beberapa hari lalu, dan mereka salah satu peserta," kata Kohar.
Untuk diketahui, kasus positif Corona di Jatim kini sebanyak 690 menurut data per Jumat, 24 April 2020. Dari jumlah itu, 482 pasien masih dirawat, 133 orang sembuh, dan 75 orang meninggal dunia.
Ke-690 kasus itu tersebar di 34 kabupaten/kota di Jatim. Kini tersisa empat (bukan 2 seperti berita sebelumnya) daerah yang masih nihil, yaitu Kabupaten Ngawi, Kota Madiun, Kota Mojokerto, dan Sampang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: