Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tutup Pabrik Karena Gak Kuat Sama Ulah Corona, Nasib Karyawan Perusahaan Ini di Ujung Tanduk

        Tutup Pabrik Karena Gak Kuat Sama Ulah Corona, Nasib Karyawan Perusahaan Ini di Ujung Tanduk Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Asia Pasific Fibers Tbk (POLY) menyatakan bahwa perseroan memutuskan untuk menutup operasional (shutdown) pabrik Karawang dan Kaliwungu terhitung mulai tanggal 5 Mei 2020 untuk kurun waktu satu bulan kedepan.

        “Penutupan ini dengan asumsi dan harapan kondisi ekonomi sudah mulai membaik di bulan Juli atau Agustus 2020,” Presiden Direktur Asia Pasific Fibers, V. Ravi Shankar dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (5/5/2020).

        Baca Juga: Pabrik Ditutup, Produsen Adidas PHK 2500 Karyawan

        Ia mengungkapkan selama pabrik dalam dalam masa shutdown seluruh karyawan akan di lay-off, kecuali karyawan bagian bagian maintenance yang ditunjuk untuk masuk sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan dibantu beberapa kontraktor dari luar untuk melakukan perbaikan dan perawatan mesin-mesin produksi agar tetap dalam kondisi baik. Dan beberapa karyawan dibagian lain sesuai dengan kebutuhan minimal agar operasiona l perusahaan tetap berjalan.

        “Ketentuan terkait pengaturan karyawan lay-off dan kompensasiselama menjalanimasalay-off sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktur HR dan berdasarkan kesepahaman/kesepakatan dengan pengurus Serikat Pekerja di masing-masing wilayah,”jelasnya.

        Baca Juga: Nasib Buruh di Tengah Pandemi: 4.000 Lebih Di-PHK

        Menurutnya, untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan dari dampak covid- 19 ini pihaknya melakukan upaya lay-off dengan pembayaran upahmasalay-offtermasuk pembayaranTunjangan hariRaya(THR)seminimal mungkin agarpunyamodal yang cukupsaatakanmenjalankanusahanyakembali.

        “Dalam situasi yang demikian itu kami mengharapkan para pimpinan Serikat Pekerja dan karyawan untuk bisa mengerti dan memahami situasi dan kondisi perusahaan yangberdarah-darah(sangatsulit)saat ini agar bisa dan mampu bangkit berproduksi kembali,” ucapnya.

        Sementara itu, lanjut Ravi, jika kondisi ekonomi belum membaik di bulan Juni 2020, perusahaanakan mengambil kebijakan lebih lanjut yang akan diinformasikan kemudian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: