Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Surabaya Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Jawa Timur, Prof Wiku Jelaskan Penyebabnya

        Surabaya Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Jawa Timur, Prof Wiku Jelaskan Penyebabnya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jawa Timur menjadi provinsi kedua yang mengalami lonjakan kasus positif Corona Virus Disease (Covid-19) tertinggi di Indonesia dalam tiga hari belakangan. Dalam kurun waktu tiga hari, kasus positif Covid-19 di Jawa Timur menembus angka 1.099 sejak 21 hingga 23 Mei 2020.

        Daerah penyumbang terbesar kasus positif Covid-19 di Jawa Timur adalah Kota Surabaya. Berdasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, kasus positif di Surabaya sudah mencapai angka 1.975 hingga Senin, 25 Mei 2020.

        Baca Juga: Surabaya Perpanjang PSBB sampai 8 Juni 2020

        Dari 1.975 kasus positif corona di Surabaya, 1.624 di antaranya merupakan pasien sedang dalam masa perawatan. Kemudian, sebanyak 179 pasien dinyatakan telah sembuh, sementara 172 pasien dinyatakan meninggal dunia.

        Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Bhakti Adisasmito, membeberkan penyebab tingginya angka kasus positif di Surabaya. Kata dia, penyebabnya adalah meningkatnya tes massal serta minimnya warga dalam menjalankan protokoler kesehatan.

        "Kasus tertingginya di Jawa Timur dari Kota Surabaya. Melonjak karena kemampuan tes yang meningkat dan ketidakdisiplinan warga dalam menjalankan protokol kesehatan," ujar Prof Wiku, Selasa (26/5/2020).

        Wiku berharap agar daerah lain tidak mengalami lonjakan kasus seperti Surabaya. Ia mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokoler kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah.

        Protokoler kesehatan itu diantaranya, yakni tetap beraktivitas di dalam rumah; menggunakan masker jika mendesak harus keluar rumah; rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik; serta menjaga jarak minimal 1 meter jika berkomunikasi dengan orang lain.

        "Selalu disiplin individu dan kolektif menjalankan protokol kesehatan dan selalu mengingatkan saudara, kerabat, teman, dan sesama masyarakat. Dengan saling mengingatkan, di situlah letak gotong-royong masyarakat menyelesaikan Covid-19," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: