Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Surabaya Terancam Seperti Wuhan, Gubernur Jatim Umumkan: Malang Raya Menuju New Normal

        Surabaya Terancam Seperti Wuhan, Gubernur Jatim Umumkan: Malang Raya Menuju New Normal Kredit Foto: Antara/Moch Asim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa wilayah Malang Raya tidak akan menambah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya percepatan penanganan virus corona (Covid-19), yang berakhir pada 30 Mei mendatang.

        Ia pun mengimbau kepada Kepala Daerah Malang Raya untuk bersiap menuju New Normal. "PSBB Malang Raya cukup sekali saja dan kita akan masuk pada masa transisi pasca PSBB. Transisi menuju New Normal Life," katanya kepada wartawan, Kamis (28/5/2020).

        Baca Juga: Depok Minta ke Gubernur Jabar Perpanjang PSBB hingga 4 Juni

        Baca Juga: Surabaya Terancam Jadi Wuhan, Gugus Tegas: Jangan Main-main!

        Lanjutnya, ia menjelaskan keputusan tersebut diambil berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sambungnya, ia juga mengatakan terdapat enam faktor yang harus terpenuhi terkait masa transisi suatu wilayah pasca PSBB, yakniterkontrolnya persebaran Covid-19, cukupnya kapasitas kesehatan untuk melakukan tes, isolasi, tracing hingga karantina pasien yang terkonfirmasi dan tersedianya perlindungan kepada populasi berisiko, yaitu lansia dan individu dengan penyakit komorbid.

        "Dari ketiga faktor ini saya mendapat konfirmasi dari kepala daerah se-Malang Raya bahwa kondisinya saat ini tercukupi dan dapat dipenuhi," ucapnya.

        Bahkan, ia menyebutkan hingga saat ini, fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 hanya terpakai 20 persen.

        Selain itu, menurut pedoman WHO, adalah penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker serta physical distancing. Lalu meminimalkan resiko penyebaran kasus baru serta adanya komunitas yang turut aktif dalam melawan penyebaran Covid-19.

        "Kami melihat bahwa modal sosial masyarakat Malang Raya luar biasa. Solidaritas dan kegotongroyongannya luar biasa. Kekuatan Malang Raya yang luar biasa adalah di poin keenam," Tukasnnya.

        Sebelumnya, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menyebutkan 65 persen angka kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Jatim berasal dari Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik.

        Khusus Surabaya, ia bahkan mewanti-wanti bisa jadi akan menjadi seperti di Wuhan, China, jika penanganan coronanya tidak dilakukan secara baik.

        Atas alasan itulah, Joni meminta agar penanganan kasus corona di Surabaya Raya, terutama di Kota Surabaya, tidak setengah-setengah. "Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati, maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (27/5/2020).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: