Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disindir Roy Suryo, Ini Jawaban Dirut TVRI Iman Brotoseno soal Gerwani

        Disindir Roy Suryo, Ini Jawaban Dirut TVRI Iman Brotoseno soal Gerwani Kredit Foto: Twitter/solopos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar telematika yang juga mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Roy Suryo, mengunggah jejak digital Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno

        Roy mengunggah jejak digital Iman yang pernah membahas soal Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani, organisasi perempuan yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Unggahan Roy itu dalam rangka menelusuri rekam jejak Imam, yang terpilih menjadi dirut TVRI menggantikan Helmi Yahya.

        Iman pun menanggapi “serangan” dari Roy Suryo. Menurut Iman, sebagai seorang intelektual, Roy seharusnya tidak melakukan framing.

        Baca Juga: Gegara Cuitan Dirut Iman Brotoseno, TVRI Ramai Diboikot!

        "Apalagi Pak Roy juga seorang pelaku fotografi, di mana perpaduan intelektual dan seni biasanya menghasilkan pemikiran yang jernih dan berbasis pengetahuan," ujar Iman dalam keterangannya yang dilansir dari VIVAnews, Minggu (31/5/2020).

        Soal tuduhan Roy, Iman menjelaskan, saat itu merupakan rangkaian kultwit dari bedah buku tentang "Memahami Kontroversi Sejarah Orde Baru", yang merangkum berbagai sejarawan seperti Taufik Abdullah, Anhar Gonggong, Asvi Warman Adam dan lain-lain.

        "Terlebih kalau melihat rekam jejak saya, saya terbiasa bicara tentang sejarah, karena memang penyuka sejarah. Tulisan saya banyak, tidak saja soal sejarah, tapi juga soal Islam dan kebangsaan. Saya selalu berprinsip dengan sejarah kita melihat cermin kita sendiri," tuturnya.

        "Kalau Pak Roy ingin membaca koleksi buku-buku saya dan berdiskusi soal sejarah, maka dengan senang hati saya akan berbagi. Siapa tahu saya juga bisa belajar fotografi sama Pak Roy," Iman menambahkan. 

        Iman menyayangkan hal-hal seperti ini selalu dijadikan framing atau pelintiran oleh segelintir pihak untuk menjatuhkan seseorang.

        "Sekali lagi ini sengaja mem-framing. Ini diambil dari tulisan saya 5 tahun lalu. Bukan sekarang. Bahkan itu sebuah pertanyaan rekonsiliasi kebangsaan. Makanya judul aslinya pakai tanda tanya (?). Cuma sama media sengaja dibuat seolah pernyataan,” katanya.

        Iman berpesan agar masyarakat membiasakan dengan budaya literasi yang sehat, termasuk melakukan check and balance, sehingga keakuratan informasi terjaga.

        “Itu pemikiran saya dengan tak ada hubungannya dengan jabatan sekarang. Sekali lagi, pemikiran dan tulisan intelektualitas saya bisa jadi pencarian jawaban atas ruang dialektika yang terjadi di masyarakat, termasuk sejarah, sosial bahkan agama," ujar Iman.

        Iman mengaku saat ini sudah menonaktifkan akun twitter pribadinya dan hanya ingin fokus pada tanggung jawabnya sebagai dirut TVRI yang baru. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: