Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rilis Laporan Minyak Sawit Berkelanjutan, PT Cargill: Tanda Kemajuan Signifikan

        Rilis Laporan Minyak Sawit Berkelanjutan, PT Cargill: Tanda Kemajuan Signifikan Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Cargill mulai melakukan bisnis di Indonesia pada 1974 dengan mendirikan pabrik pakan yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Secara global, Cargill mengoperasikan dan mengelola 17 kilang, sembilan pabrik kelapa sawit, tiga pabrik penghancur inti sawit, dan lima perkebunan kelapa sawit.

        Perkebunan perusahaan bekerja dengan hampir 22.000 petani plasma (masing-masing memiliki 2 hektare perkebunan). Lebih dari 95 persen volume minyak sawit Cargill berasal dari pihak ketiga (sekitar 1.277 pabrik).

        Menyadari pentingnya praktik berkelanjutan dalam operasional kelapa sawit di Indonesia, Cargill berkomitmen mengeliminasi penggundulan hutan di seluruh konsesi kelapa sawit komersial dalam rantai pasokan pihak ketiga perusahaan pada akhir 2020.

        Baca Juga: Pengusaha Sawit Siapkan Kuda-kuda Hadapi Transisi New Normal

        Melansir laporan minyak sawit berkelanjutan yang telah dirilis, Cargill menyoroti pencapaian perusahaan menuju target kemamputelusuran dan keberlanjutan 2020, sambil melakukan pratinjau terhadap strategi perusahaan di 2025.

        Laporan tersebut menguraikan pekerjaan dan komitmen perusahaan yang sedang berlangsung di lebih dari 10 negara bersama dengan 22.000 petani plasma kelapa sawit untuk mengirimkan minyak kelapa sawit berkelanjutan ke ratusan pelanggan di seluruh dunia.

        Sepanjang 2019, Cargill mencetak sejumlah kemajuan yakni pada kuartal IV-2019, 93 persen dari volume minyak kelapa sawit Cargill secara global telah mematuhi kebijakan No Deforestation, No Peat and No Exploitation (NDPE) dan 58 persen dari penyuling langsung perusahaan telah menerapkan rencana implementasi NDPE yang kredibel untuk rantai pasokan mereka. Tidak hanya itu, Cargill bahkan juga telah menetapkan proses yang jelas dan transparan untuk mengelola dan menyelesaikan keluhan NDPE.

        Tidak hanya melaporkan kemajuan sepanjang 2019, Cargill juga telah menyiapkan beberapa strategi dan rencana hingga 2025 mendatang. Salah satunya terkait upaya berkelanjutan dengan mendukung petani plasma melalui uji coba dan skala 'model perlindungan produksi' yang melibatkan petani plasma dan masyarakat untuk mencegah penggundulan hutan di luar konsesi dan memastikan peningkatan kesejahteraan.

        Upaya berkelanjutan Cargill juga akan meluas pada peningkatan transparansi dan kemajuan terhadap komitmen NDPE melalui platform teknologi interaktif dan inovatif yang memberikan wawasan lebih luas ke dalam rantai pasokan kelapa sawit.

        Pemimpin Keberlanjutan Global untuk Operasi Minyak Sawit Cargill, John Hartmann mengatakan, "Cargill bangga memiliki peran dalam mendorong perubahan transformatif di seluruh sektor minyak kelapa sawit. Kemajuan ini hanya dimungkinkan melalui upaya luar biasa dari para petani, perusahaan perkebunan kelapa sawit, pelanggan kami, rekan-rekan industri dan tim kami yang berfokus pada pencapaian visi bersama tentang keberlanjutan minyak kelapa sawit."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: