Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengusaha Sepeda Terbesar Dunia Banjir Orderan Berkat Trend Bersepeda di Tengah Pandemi Corona

        Pengusaha Sepeda Terbesar Dunia Banjir Orderan Berkat Trend Bersepeda di Tengah Pandemi Corona Kredit Foto: Twitter/LivCyclingUK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pabrik-pabrik di Taiwan tengah berlomba untuk mendorong unit baru akibat permintaan sepeda meroket di tengah pandemi virus corona yang membuat jalanan sepi lantaran orang-orang hanya di rumah.

        Meski virus mematikan itu telah memicu resesi global, tetapi ini adalah waktunya sepeda dan bonus besar bagi Taiwan yang merupakan produsen sepeda terkemuka. Perushaan bernama Giant merupakan perusahaan sepeda terbesar di dunia. CEO sekaligus Founder Giant, Bonnie Tu mengaku akan terus memenuhi permintaan konsumen.

        Baca Juga: Prudential Buka Pendaftaran Sepedaan Virtual, Bidik 2.000 Peserta

        "Kami melihat apa yang terjadi dan kemudian kami bereaksi dengan cepat," kata Tu kepada AFP dalam sebuah wawancara pekan lalu di markas baru mereka di kota industri Taichung.

        "Kami memobilisasi perusahaan kami, termasuk pabrik dan perusahaan penjualan kami ... untuk memenuhi permintaan konsumen." tambahnya dikutip dari The Jakarta Post di Jakarta, Selasa (16/6/2020)

        Pesanan sepeda ke Giant pun terus berdatangan di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Di Inggris, Asosiasi Pedagang Siklus mengatakan sekitar 20.000 sepeda menunggu produksi dan pengiriman pesanan.

        "Orang-orang yang bepergian sepanjang waktu, kami telah melihat pengendara sepeda baru, kami telah melihat orang-orang yang harus masuk sehingga mereka memiliki sepeda yang telah berada di gudang sebentar." ujar Lincoln Romain, direktur Brixton Cycles, di London, kepada AFP bulan lalu.

        Bonnie Tu mengatakan permintaan di AS dan Eropa telah terpusat pada kategori sepeda USD 1.000 atau yang lebih terjangkau lagi.

        Tahun lalu, Taiwan mengekspor USD1,36 miliar pada sepeda non-listrik, turun dari USD1,5 miliar pada tahun sebelumnya. Tetapi produksi sepeda listrik melonjak.

        Pada tahun 2019, ekspor sepeda listrik mencapai USD863 juta, naik dari USD377 juta pada tahun 2018, dengan sebagian besar menuju ke Eropa.

        Ekspor sepeda listrik dari Januari hingga April tahun ini mencapai rekor tertinggi yakni USD301 juta, naik 23,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

        Dan sepeda buatan pabrik Taiwan cenderung menjadi model dengan kualitas tinggi yang harganya lebih tinggi.

        Bonnie Tu mengatakan dia berharap pandemi ini akan membantu mendorong orang untuk menggunakan sepeda sebagai bentuk transportasi lama setelah ancaman virus telah surut, sebagaimana hal yang banyak dilakukan pemerintah Eropa.

        "Saat mengendarai sepeda, kamu bisa mendapatkan udara segar ... kamu tidak bisa terlalu dekat kalau tidak kamu akan jatuh," dia tertawa. "Jadi itu adalah jarak sosial yang alami."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: