Kementerian Keuangan mencatat, realisasi defisit anggaran dalam APBN sampai dengan Mei 2020 mencapai Rp179,6 triliun atau 21,1% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini makin melebar jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp74,47 triliun.
Di sisi lain, realisasi pembiayaan negara sampai dengan sebesar Rp356,1 triliun atau 41,7% dan terjadi kenaikan 122,6 % dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Sri Mulyani Buka-bukaan Penyebab Melebarnya Defisit APBN setelah Disentil Jokowi
"Kita sudah mencatat defisit Rp179,6 triliun atau 21,1 % dari total defisit Perpres 54/2020. Ini terjadi kenaikan bila dibandingkan tahun lalu sebesar 42,8%," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Ia mengungkapkan bahwa realisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp664,3 triliun atau 37,7% dari target pada APBN- Perpres 54/2020 serta belanja negara Rp843,9 triliun atau sekitar 32,3% dari pagu APBN-Perpres 54/2020.
"Dibandingkan Mei tahun lalu, capaian pendapatan negara tersebut mengalami kontraksi 9%," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum