Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Timor Leste Terancam Bencana Kelaparan Akibat Pandemi Covid-19

        Timor Leste Terancam Bencana Kelaparan Akibat Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui hibah US$1 juta untuk mendukung langkah pemerintah Timor-Leste terhadap pandemi penyakit coronavirus (Covid-19), termasuk memberikan bantuan pangan kepada rumah tangga yang rentan. Hibah tersebut akan dibiayai oleh Pemerintah Jepang melalui Dana Respons Bencana Asia Pasifik.

        Hibah tersebut akan digunakan untuk membeli dan mendistribusikan makanan yang bersumber dari toko-toko lokal dan petani yang tidak dapat menjual produk mereka karena pembatasan darurat yang diberlakukan untuk menahan penyebaran virus. Dana ini juga akan membantu pemerintah Timor Leste mengatasi kerawanan pangan, yang memengaruhi 75% populasi serta ancaman pengerdilan yang memengaruhi 50% anak-anak di bawah usia 5 tahun.

        Baca Juga: Terdampak Covid, ADB Salurkan Pinjaman US$26,4 Juta untuk Mongolia

        Spesialis Senior Sumber Daya Alam dan Pertanian untuk Asia Tenggara Stefania Dina mengungkapkan, situasi makin memburuk di tengah pandemi karena orang miskin dan rentan dilanda kehilangan pendapatan dan kurangnya akses ke makanan. Perlambatan dalam pengiriman internasional telah mengurangi impor beras dan mengganggu rantai pasokan makanan lokal.

        "ADB berkomitmen untuk mendukung Timor-Leste dalam perjuangan untuk mengendalikan Covid-19. Hibah ini akan membantu mencegah pengerdilan masa kanak-kanak dan memastikan keamanan pangan dan gizi untuk rumah tangga Timor-Leste yang paling rentan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka, dan memperlambat penyebaran Covid-19. Ini juga akan memberikan dorongan ekonomi bagi usaha mikro dan kecil lokal," kata Stefania pada Senin (22/6/2020).

        Sampai 19 Juni, Timor-Leste telah mengonfirmasi 24 kasus Covid-19, tetapi tidak ada kematian. Pemerintah pun telah mengumumkan keadaan darurat pada bulan Maret dan memperpanjangnya hingga 26 Juni.

        "Dengan sistem kesehatan yang terbatas dan tingkat kemiskinan dan kerawanan pangan yang tinggi, negara ini tetap rentan apalagi situasi yang diperburuk oleh banjir baru-baru ini," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: