Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Barter?

        Apa Itu Barter? Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Barter merupakan kegiatan tukar-menukar barang yang dilakukan oleh dua pihak tanpa menggunakan alat bayar seperti uang. Barter menjadi jenis transasksi yang dilakukan melalui penukaran barang dengan barang atau jasa dengan barang.

        Kelemahan sistem barter adalah tidak memiliki standar nilai yang jelas. Namun karena barter dilakukan oleh dua belah pihak yang saling membutuhkan, maka komoditi dianggap seimbang ketika kedua belah pihak telah sepakat.

        Baca Juga: Apa Itu Barang Modal?

        Selain dari perbedaan nilai komoditi, kejujuran dari kedua belah pihak juga menjadi kendala dalam transaksi barter. Jika salah satu pihak tidak jujur terhadap kualitas komoditi yang ditukarnya, maka akan merugikan pihak lainnya.

        Meski demikian, barter memiliki fleksibelitas dalam pelaksanaannya, yaitu hanya menukarkan barang yang dimiliki dengan barang yang diinginkan. Namun tetap harus terlebih dahulu menemukan pihak yang membutuhkan barang yang kita miliki. Barang yang ditukar bisa berupa barang sejenis maupun barang yang berbeda jenis.

        Meski secara nilai finansial bisa saja tidak seimbang, namun masing-masing pihak yang terlibat biasanya telah sepakat. Selain itu, keuntungan yang diperoleh pun didasari oleh asas manfaat.

        Sejarah Barter

        Barter adalah salah satu bentuk penunjang transaksi perdagangan awal ketika manusia belum menemukan uang sebagai alat tukar. Sejarah meyakini bahwa barter pertama kali digunakan sebagai transaksi perdagangan sejak 6000 SM dan diperkenalkan oleh penduduk Suku Mesopotamia.

        Tak lama setelah itu, sistem barter diadopsi oleh orang-orang Fenisia. Mereka menukarkan barang-barangnya kepada penduduk di kota lain yang terletak di seberang lautan.

        Seiring berkembangnya zaman kala itu, sistem barter pun kian maju di Babilonia. Beragam barang bisa digunakan menjadi standar barter, bahkan tengkorak manusia. Selain itu, garam juga dikenal sebagai barang populer sebagal alat barter.

        Namun, sistem barter ini tetap memiliki kendala umum, seperti sulitnya mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan di waktu bersamaan. Kesulitan? inilah yang akhirnya mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran. Mereka menetapkan benda tertentu yang dinilai berharga sebagai alat tukar.

        Dalam sejarah pada awal tahun 1930, Universitas Oxford dan Universitas Harvard menggunakan sistem barter dengan alasan karena pada saat itu alat tukar uang mengalami kelangkaan. Setiap mahasiswa yang ingin masuk atau mendaftar di kampus tersebut harus membayarkan biaya kuliah mereka dengan berbagai macam barang, seperti bahan makanan atau hewan ternak.

        Jenis Barter

        Barter Langsung

        Barter langsung adalah kedua belah pihak antara pemberi dengan penerima melakukan kegiatan menukar barang secara langsung.

        Barter Alih

        Barter alih adalah momen saat suatu negara menerima barang hasil kegiatan barter namun negara penerima hasil barter tidak bisa memanfaatkan hasil barter dengan baik. Akhirnya, hasil barter tersebut dialihkan ke negara lain yang bisa memanfaatkannya.

        Barter Imbal Beli

        Barter imbal beli bisa dikatakan memerlukan kerjasama saat ingin membeli barang atau jasa yang sedang dibutuhkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait