Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sandi Berbagi Strategi Bisnis: Di-PHK & Beda Pendapat sama Om Bob

        Sandi Berbagi Strategi Bisnis: Di-PHK & Beda Pendapat sama Om Bob Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Untuk menjadi pengusaha sukses, sesorang harus memiliki konsep dan rencana bisnis agar usaha yang dijalankannya tidak gagal dan terus bertahan dalam kondisi apa pun. Demikian disampaikan pengusaha yang juga Founder OK OCE, Sandiaga Salahuddin Uno saat menceritakan kisah bisnisnya dalam RSKTalk x Sandiuno bertajuk Pulihkan Ibu Pertiwi - How to Build Business Using Business Model Canvas.

        Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini mengawali pembicaraan dengan bercerita kisahnya yang secara tidak sengaja menjadi pengusaha. Pasalnya, sekira 1997-an dirinya diberhentikan (PHK) dari tempatnya bekerja karena krisis ekonomi pada waktu itu.

        "Saya jadi pengusaha, kan kecelakaan. Jadi, tiba-tiba aja gitu nyemplung jadi pengusaha, learning by doing (belajar sambil kerja) karena pas PHK enggak punya pengalaman bagaimana membangun usaha. Akhirnya gagal berkali-kali, kita mulai sebagai konsultan keuangan," buka Sandi dalam acara ini.

        Baca Juga: Gelombang Dahsyat Corona Serang Bisnis, 50% UMKM Diperkirakan Hampir Bangkrut

        Waktu itu, Sandi mengaku tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang cara mengelola bisnis. Hingga suatu waktu dia menyadari bahwa dalam berbisnis harus ada perencanaan dan strategi dalam berbisnis.

        "Dari pengalaman saya karena kalau saya lihat ke belakang bagaiamana caranya mengelola bisnis, ternyata bisnis ini salah satu tools (cara) yang membangun pengetahuan kita tentang ekosistem yang kita coba hadirkan dalam bisnis kita solusi apa? Bagaimana caranya?" kata Sandi.

        Bahkan, Sandi pernah berbeda pendapat dengan pengusaha senior Bob Sadino tentang model bisnis dari dua tipe pengusaha. Menurut Sandi, dirinya termasuk pengusaha yang menganut pemahaman bahwa memulai usaha harus dibarengi dengan perencanaan dan strategi. Sementara Bob Sadino berpendapat, yang perlu dilakukan dalam usaha adalah mulai melakukan.

        "Saya dulu pernah adu argumen dengan Om Bob Sadino karena aku ini masuk tim business plan, kalau Om Bob tim just do it," katanya.

        Pengagas Rumah Siap Kerja ini mengatakan berdasarkan penelitian, sekitar 78% pengusaha gagal karena tidak memiliki strategi dan perencanaan dalam usahanya. Dengan demikian, kata Sandi, salah satu model bisnis yang digunakannya adalah model canvas. Bisnis model canvas merupakan sebuah cara dalam strategi manajemen untuk menerjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual.

        "Dengan menerapkan bisnis model canvas, kita bisa mengurangi risiko gagal. Tadi sekitar 80 persen pengusaha gagal karena enggak punya strategi dan business plan," jelas Sandi.

        Sandi pun membeberkan bahwa dalam strategi model ini, ada beberapa yang harus diperhatikan, antara lain easy to understand atau mudah dimengerti. Yang kedua, fokus. Fokus bukan dari segi produknya, tapi dari segi values (nilai) apa yang kita bawa ke stakeholders. Jadi, bukan hanya pelanggan, tapi stakeholders kita.

        Baca Juga: Bos Kopi Kenangan Blak-Blakan Bisnis Kopi Lesu di Tengah Pandemi, tapi Moncer via Online!

        Selanjutnya, fleksibel. Salah satu contohnya, produk harus disesuaikan minat orang saat ini. Customer focus, customer is king, bahwa yang mesti dilakukan adalah fokus pada pelanggan dan kepuasaan pelanggan yang utama. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah show connection. Pebisnis harus saling berhubungan dan membangun ekosistem.

        Kemudian easy to communicate, harus mampu berkomunkasi dengan baik kepada pelanggan, partner usaha ataupun yang lain. Sandi pun mencontohkan bila suatu waktu pengusaha dihadirkan dalam seminar untuk menjadi pembicara, pengusaha itu harus memanfaatkan menit demi menit untuk menjelaskan secara sederhana dan mudah dimengerti peserta.

        "Jangan mutar-mutar, ngawur, ngalur-ngidul di menit pertama basa-basi, lima menit kedua kita mutar-mutar. Jangan seperti itu, kita fokus di lima menit pertama, fokus menjelaskan bisnis model canvas kita," jelasnya.

        Sandi juga mengingatkan bahwa pengusaha harus memiliki pemikiran atau memprediksi hal-hal yang akan terjadi di luar perencanaan. Misalnya, saat ini wabah corona, pengusaha harus punya satu pemikiran bahwa banyak hal yang terduga. Harus ada skenario membiasakan untuk bersikap fleksibel, menyiapkan langkah mitigasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: