Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra, mengungkapkan hasil pantauan pihkanya bahwa anak-anak masih dilibatkan dalam aksi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di zona merah DKI Jakarta dan Tangerang, Minggu (5/7).
Ia mengungkapkan bahwa anak-anak, mulai dari bayi, anak kecil, hingga remaja, terlibat di dalam aksi tersebut.
"Dari ribuan peserta yang hadir pada Aksi massa di dua lokasi, 15 sampai 20 persen peserta apel akbar adalah Anak-Anak. Artinya sudah kesekian kali Anak-Anak terlibat Aksi tanpa sanksi yang tegas," ungkapnya kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (5/7).
Baca Juga: Jamaah 212: Kami Gak Takut Corona...
Baca Juga: Gelar Apel Siaga Anti-Komunis, PA 212 Tegaskan...
Sambungnya, "KPAI menyayangkan keberadaan panitia, orator dan tokoh acara yang berada dalam keteduhan panggung, dan Anak Anak dalam terik panas," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta harusnya dipatuhi peserta aksi. Apalagi, data Anak yang positif Covid-19 per 16 Juni 2020 telah mencapai 3.155 Anak dengan rincian umum 0-5 tahun ada 888 Anak, dan 2.267 di usia 6-17 tahun.
"Apalagi kalau terus tumbuh subur di komunitasnya atau Aksi-Aksi berikutnya. Tanpa penjelasan dan pendampingan. Seperti kata menghalalkan sembelih orang, sembelih Komunis, menjadi kata terbanyak yang disampaikan pada Aksi tersebut. Sehingga paparan kekerasan dalam bentuk verbal tak terhindarkan ditelan Anak mentah-mentah," kata Jasra.
"Agar dampak resiko, ancaman jiwa masa depan Anak Anak Indonesia dapat diselamatkan sejak dini. KPAI meminta Anak-Anak tidak terus-menerus diikutkan Aksi massa, unjuk rasa dan kampanye politik. Karena pengalaman buruk yang seharusnya tidak boleh diulang bangsa ini," ujarnya.
Diketahui, Minggu (5/7), Persaudaraan Alumni (PA) 212 melaksanakan apel siaga dengan tajuk 'Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta. Kerumunan massa juga ditemukan di Tangerang, Banten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil