Tentara Baru di AS Gajinya Tembus Rp25 Juta Sebulan? Faktanya...
Tak perlu diragukan lagi bahwa Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) adalah salah satu kekuatan militer. Selain sistem persenjataan yang canggih, pemerintah AS juga sangat memperhatikan kesejahteraan para prajuritnya.
Menurut data yang dikutip dari situs resmi Angkatan Bersenjata AS, per 31 Mei 2020 ada 1.369.262 personel militer aktif.
Baca Juga: China Ngamuk-ngamuk Tahu Kapal Induk AS Keliaran di Pasifik
Jumlah tersebut terakumulasi dari Angkatan Darat (US Army) sebanyak 473.543 prajurit, Angkatan Laut (US Navy) sebanyak 338.967 personel, Korps Marinir (US Marine) sebanyak 183.854 personel, dan Angkatan Udara (US Air Force) sebanyak 332.136 personel.
Dengan jumlah tersebut, Amerika berada di posisi ketiga dengan jumlah personel militer aktif di bawah Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dengan 2.035.000 personel dan Angkatan Bersenjata India (BSS) dengan jumlah pasukan sebanyak 1.455.550 personel.
Kesejahteraan prajurit jadi salah satu perhatian Angkatan Bersenjata Amerika. Bagaimana tidak, dalam empat pangkat awal baik di Angkatan Darat, Laut, maupun Udara, seorang prajurit sudah memiliki gaji yang cukup besar.
Dalam data yang dikutip dari Federal Pay, Prajurit (Private) mendapatkan sudah mendapatkan gaji sebesar US$1.733 per bulannya. Jika dikonversi ke mata uang Indonesia, jumlah tersebut adalah sebesar Rp25,1 juta.
Naik satu tingkat ke Prajurit Dua (Private Second Class), prajurit berpangkat ini menerima gaji sebesar US$1.943, atau setara dengan Rp28,7 juta per bulan. Kemudian di posisi Prajurit Satu (Private First Class), gaji yang diterima mencapai US$27.634, atau senilai dengan Rp401 juta.
Gaji lebih besar diterima oleh tentara berpangkat Prajurit Kepala (Specialist). Tentara berpangkat Prajurit Kepala setiap bulannya mendapat gaji mencapai US$32.958, atau setara dengan Rp478,3 juta. Jumlah ini juga sama dengan yang diterima prajurit berpangkat Kopral (pangkat tertinggi golongan Tamtama).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: