Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Benih Lobster Diizinkan, Orang Demokrat: Anies yang Untung

        Ekspor Benih Lobster Diizinkan, Orang Demokrat: Anies yang Untung Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean ikut mengomentari terkait pencabutan larangan ekspor benih lobster Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

        "Sy sebetulnya tdk suka keras soal ekspor benih lobster ini. Knp? Krn ini akan menguntungkan @aniesbaswedan yg scr politik saat ini adlh kompetitor @prabowo di 2024. Tp sy diam, rasanya hati tak terima kebusukan," tulisnya dalam akun Twitternya, @FerdinandHaean3, Selasa (7/7/2020).

        Selain itu, ia juga meminta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk menarik kadernya dari Kabinet Indonesia Maju.

        Baca Juga: Ribut-Ribut Reshuffle, Nama Menhan Prabowo Tetap Aman

        Baca Juga: Fahri Sebut Penolakan Ekspor Bibit Lobster Untungkan...

        "Makanya pak Prabowo, tarik tuh anak buahmu. Merugikan.! @Don_dasco," lanjutnya.

        Lebih lanjut, ia mengaku tak mempersoalkan banyaknya kader Gerindra yang justru perusahaannya mendapat izin ekspor.

        "Buat saya, bukan soal orang @Gerindra nya dapat ijin atau tidak. Tidak ada masalah soal ijin asal sesuai aturan. Yang masalah bg saya adalah, MENGAPA BENIH LOBSTER ITU KITA EKSPOR? MENGAPA TIDAK KITA BUDIDAYAKAN DI INDONESIA KEMUDIAN EKSPOR SETELAH BESAR? Ini poin saya menolak," ucapnya.

        Kemudian, ia menyebut pernyataan Menteri KKP Edy Prabowo saat rapat bersama komisi IV DPR merupakan hal yang lucu.

        "Lucunya mulai mirip Novel Bamukmin tentang PKI. Piye pak menteri? Mau bersaing lucu2an pak @Edhy_Prabowo?" cetusnya.

        Diketahui, saat rapat bersama DPR, Edhy menjawab kritik perihal izin ekspor benih lobster yang diberikan kepada 26 perusahaan eksportir benih lobster yang diduga dimiliki kader partai Gerindra.

        "Kalau bapak ibu menilai, ada orang Gerindra. Kebetulan saya orang Gerindra. Tidak masalah, saya siap dikritik tentang itu. Tapi hitung berapa yang diceritakan itu, mungkin tidak lebih dari lima orang, atau dua orang tapi sisanya 24 lagi siapa, itu semua orang Indonesia," kata Edhy dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (6/7).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: