Berani Betul, Turki Jadikan F-16 AS Kelinci Percobaan Rudal S-400
Turki telah menguji coba sistem pertahanan rudal S-400 yang dibeli dari Rusia terhadap jet-jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) pada November 2019. Kepada kantor berita TASS, sumber yang dekat dengan industri pertahanan Turki mengonfirmasi uji coba tersebut.
"Ya, percobaan semacam itu memang telah terjadi November lalu," katanya ketika diminta untuk mengomentari laporan media tentang uji coba November lalu.
Baca Juga: Turki Murka Usai Para Tentaranya Dihabisi Jet Tempur Misterius
Washington pernah mengecam tindakan Ankara yang menjadikan jet-jet tempur buatan Amerika sebagai kelinci percobaan senjata pertahanan Moskow.
Pada 25 November 2019, CNN Türk melaporkan bahwa berbagai pesawat, termasuk jet tempur F-16 dikerahkan secara acak di dekat Ankara untuk menguji sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia.
Pada 29 November, rekaman video yang dirilis TRT Turki, menampilkan sistem rudal S-400 Rusia dan pesawat F-16 dan F-4 buatan AS. Video itu telah diunggah ke YouTube.
Rusia mengatakan pada September 2017 bahwa mereka telah menandatangani kontrak senilai USD2,5 miliar untuk memasok sistem pertahanan rudal S-400 kepada Turki. Batch pertama dikirim ke Ankara pada Juli 2019, meskipun ada protes dari NATO bahwa senjata pertahanan itu akan merusak sistem pertahanan NATO, di mana Ankara merupakan anggota dari aliansi tersebut.
Amerika Serikat secara resmi mengusir Turki dari program multinasional jet tempur siluman F-35 karena membeli sistem pertahanan rudal S-400 pada Juli 2019. Namun, pabrikan Turki sejauh ini masih memasok suku cadang untuk jet tempur canggih tersebut.
Laporan kantor berita TASS ini muncul berselang beberapa hari setelah para anggota parlemen bipartisan AS mengirim surat kepada Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada hari Senin. Para politisi itu mendesak Pentagon untuk berhenti membeli komponen jet tempur F-35 dari Turki karena mengurangi tekanan AS pada negara tersebut atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: