Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembangkan Urban Farming, BI Jabar Gaet Pemkot Bogor

        Kembangkan Urban Farming, BI Jabar Gaet Pemkot Bogor Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian nasional, termasuk Jawa Barat. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pada triwulan I-2020, ekonomi Jawa Barat tumbuh melambat menjadi sebesar 2,72% (yoy), yang antara lain disumbang oleh perlambatan konsumsi rumah tangga sejalan dengan penurunan daya beli masyarakat dan penurunan kinerja sektor dunia usaha. 

        Dari sisi inflasi, Jawa Barat pada Juni 2020 mencatat inflasi sebesar 0,32% (mtm), atau 2,75% (yoy). Sementara Kota Bogor mencatat inflasi sebesar 0,27% (mtm), atau 2,74% (yoy). Menyikapi hal ini, Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terus berupaya menjaga denyut nadi perekonomian, daya beli masyarakat dan ketersediaan bahan pangan strategis yang pada ujungnya akan berdampak pada tingkat inflasi.

        Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui strategi yang berkesinambungan dan tersinergi dengan baik, serta sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor terus memperkuat program Masyarakat Peduli Inflasi dalam bentuk urban farming, yaitu pemanfaatan lahan terbatas di kota Bogor, khususnya daerah perkotaan untuk pertanian konvensional yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau sehingga dapat memberikan manfaat ekonomis kepada  masyarakat.

        Baca Juga: Penantian Panjang Vaksin Covid-19 Segera Berakhir Bulan Depan

        Baca Juga: Horor! Wanita Ini Tularkan Covid-19 ke-71 Orang saat Pakai Lift

        Program urban farming yang saat ini dikembangkan merupakan konsep ekosistem terpadu antara sistem budidaya ikan air tawar  dengan konsep aquaponic sederhana yaitu Budi Daya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) berupa ikan lele yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran yaitu kangkung. 

        "Selain masyarakat dapat memenuhi kebutuhan protein dan nabati secara mandiri, dalam skala yang lebih besar, aktivitas urban farming ini dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan guna menopang konsumsi dan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala BI Jabar, Herawanto dalam keterangan resminya, Rabu (15/7/2020).

        Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya pada penerapan tatanan Adaptasi Kebiasaan Baru. 

        "Tidak hanya di Kota Bogor, penguatan program Masyarakat Peduli Inflasi dalam bentuk urban farming ini, juga telah kami lakukan di Kota Bandung dan menyusul akan kami lakukan di 3 kota penyumbang inflasi Jawa Barat lainnya yaitu Bekasi, Depok dan Sukabumi," tambahnya.

        Mengacu pada Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah yang meliputi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif, program kerja TPID Provinsi Jawa Barat tahun 2020, juga mencakup upaya optimalisasi pengelolaan pasar sebagai bagian dari fungsi stabilisasi harga. 

        Menurutnya, dengan mempertimbangkan perkembangan harga komoditas volatile food seperti daging ayam ras, ikan segar, daging sapi yang cukup fluktuatif dan berkontribusi besar terhadap perkembangan inflasi Kota Bogor, ketersediaan pasokan komoditas tersebut perlu dikelola dengan baik. 

        Atas dasar kondisi tersebut, dalam kerangka kerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor dan Perumda Pasar Pakuan Jaya. Bank Indonesia Jawa Barat memberikan bantuan berupa fasilitas 3 (tiga) unit cold storage sebagai bagian dari solusi manajemen logistik Kota Bogor. 

        "Keberadaan cold storage tersebut diharapkan dapat menjadi media pengelolaan buffer stock stabilitas harga komoditas di pasar dapat terjaga dengan baik," ujarnya.

        Selain itu, sebagai bentuk kepedulian sosial dan dukungan Bank Indonesia  terhadap penerapan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru, Bank Indonesia Jawa Barat kembali memberikan bantuan berupa 500 (lima ratus) paket sembako dan Alat Pelindung Diri (APD). 

        Penyerahan bantuan dilakukan di Kediaman Wali Kota Bogor, dan diterima langsung oleh Walikota Bogor beserta jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya, serta disaksikan oleh jajaran SKPD Kota Bogor.

        Herawanto menambahkan melalui penguatan Masyarakat Peduli Inflasi dalam kerangka program urban farming, revitalisasi pasar untuk pengendalian inflasi komoditas pangan volatile dan pemberian paket bantuan sosial Bank Indonesia ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mempercepat pemulihan ekonomi yang tedampak Covid-19. 

        "Ini juga sejalan dengan upaya kita bersama untuk terus mengendalikan virus Covid-19 namun dengan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat. Menumbuhkan perekonomian masyarakat, tanpa melupakan protokol kesehatan yang ditetapkan. Kill the virus, but not the economy," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: