Bank Indonesia Guyur Insentif Likuiditas Rp259 Triliun ke Perbankan Hingga Oktober 2024
Bank Indonesia (BI) telah menyalurkan insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp259 triliun hingga akhir Oktober 2024.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa, penyaluran KLM kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank BUSN sebesar Rp110,9 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp24,7 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar Rp2,6 triliun.
“Insentif KLM tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu Sektor Hilirisasi Minerba dan Pangan, Sektor Otomotif, Perdagangan dan Listrik, Gas dan Air (LGA), sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta UMKM,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Desember 2024, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga: Bank Indonesia Lakukan Pengujian Rupiah Digital Pakai Teknologi DLT
Lebih lanjut, ia mengatakan BI terus memperkuat implementasi KLM untuk mendorong peningkatan pertumbuhan kredit perbankan lebih lanjut. Pertumbuhan kredit perbankan Oktober 2024 tetap kuat, mencapai 10,92% (yoy).
Dengan kondisi likuiditas yang memadai serta efisiensi perbankan dalam pembentukan harga yang makin baik didorong oleh transparansi SBDK, sehingga menimbulkan dampak positif pada suku bunga perbankan yang tetap terjaga.
“Suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Oktober 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,73% dan 9,17%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan level bulan sebelumnya,” urainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement