Aksi peretasan serentak yang menyerang Twitter pada pekan ini melahirkan pertanyaan tentang keamanan dan ketahanan media sosial itu; khususnya jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Menurut Twitter, peretas memiliki kendali atas kredensial karyawan sehingga bisa membajak berbagai akun ternama; termasuk milik akun calon presiden Joe Biden, mantan presiden Barack Obama, Kim Kardashian, sampai Elon Musk.
"Kami mendeteksi serangan rekayasa sosial terkoordinasi oleh orang-orang yang berhasil menargetkan sejumlah karyawan, menggunakan akses ke sistem dan alat internal," ujar Twitter, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (17/7/2020).
Baca Juga: Twitter Tokoh Dunia Diretas, Pengamat: Indonesia Hati-Hati!
Baca Juga: Mau Tambah Tekanan ke China, AS Akan Perluas Pembatasan Teknologi
Pernyataan perusahaan mengonfirmasi kecemasan para ahli keamanan perihal peretasan yang terjadi di sistem situs medsos burung biru itu; bukan meretas perangkat pengguna.
Laporan yang sama menyebut, "para peretas menggunakan akses itu untuk mengendalikan banyak akun dan mencuitkan kalimat serupa atas nama pemilik akun."
Peran Twitter sebagai media komunikasi penting bagi para kandidat dan pejabat publik, termasuk Presiden Donald Trump. Karena itulah, lahir ketakutan kalau para peretas berisiko mengacau pemilihan presiden pada 3 November mendatang.
"Yang terjadi pada 15 Juli buruk, tetapi akan jauh lebih buruk pada 3 November," kata Wakil Presiden Kebijakan Teknologi di Center for American Progress, Adam Corner.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: