Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Begini Pesan dari Pasien Covid-19 yang Dirawat Selama 130 Hari

        Begini Pesan dari Pasien Covid-19 yang Dirawat Selama 130 Hari Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang pasien Covid-19 di Inggris benar-benar bahagia karena bisa sembuh setelah dirawat selama 130 hari.

        Fatima Bridle (35) menjadi pasien yang dirawat paling lama di Inggris setelah terinfeksi virus corona sepulang dari Maroko.

        Baca Juga: Virus Corona Itu Buatan Laboratorium China, AS Beberkan Buktinya!

        Ia sempat menjalani 105 hari menggunakan ventilator karena kondisinya sangat kritis, bahkan mengalami pneumonia, sepsis, dan sempat koma selama 40 hari.

        Suaminya yang seorang mantan prajurit, Tracy (56) jatuh sakit terlebih dahulu usai berkunjung pada keluarga Fatima di Maroko.

        Tracy benar-benar merasa kelelahan ketika sampai di apartemen mereka pada Jumat 6 Maret 2020 di Southampton, Inggris.

        Bahkan, ia sampai tertidur selama 24 jam dan ketika terbangun Fatima begitu khawatir akan kondisi Tracy.

        Hari kelima Tracy masih belum pulih, namun keesokan harinya mendadak Fatima mengalami sesak napas hebat.

        "Kamis 12 Maret 2020, saya pergi ke toilet. Ketika kembali, dia tiba-tiba tak bisa bergerak dan berkata 'saya tak bisa bernapas'," tutur Tracy dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Sun.

        Tubuh Fatima mengalami demam tinggi, bahkan Tracy menyebut tubuhnya sepanas 'korek api yang membara'.

        Tracy kemudian menghubungi nomor telepon darurat 999 dan tim medis tiba menggunakan pakaian hazmat dan mengecek darah Fatima.

        Setelah dikonfirmasi positif corona, Tracy yang belum tahu bahwa dirinya juga terinfeksi Covid-19 diminta untuk mengisolasi diri di rumah.

        Inggris saat itu baru menerapkan lockdown selama 11 hari dan mencatat kasus sebanyak 590 orang.

        Fatima diberikan antibiotik, namun tak bereaksi dan dimasukan ke bangsal perawatan intensif (ICU) pada Rabu 18 Maret 2020.

        "Dia koma selama 40 hari dan saya pikir saya akan kehilangannya. Saya berdoa tak putus-putus, tetapi sepanjang April saya begitu kacau," ungkap Tracy.

        Akhir bulan Maret 2020, Fatima sudah tak diinfeksi oleh Covid-19, tetapi paru-parunya masih mengalami pneumonia.

        Satu setengah bulan kemudian, Fatima mulai bisa bicara dan menelponnya meski kapasitas napasnya baru 10 hingga 20 persen.

        "Dokter bilang dia luar biasa dan mengagumkan, tetapi mereka memperingatkan akan ada hambatan di depan. Paru-paru Fatima sempat bocor dan takkan kembali pada kemampuan penuh," tutur Tracy.

        Benar saja, Fatima kembali mengalami sepsis yang membunuh sel darah merah. Namun, akhirnya ia bisa sembuh setelah berbulan-bulan dirawat.

        Ia mengungkapkan pesan kepada tenaga medis yang merawatnya sepenuh hati hingga bisa sembuh.

        "Mereka luar biasa, saya ingin berterima kasih pada tiap dokter dan perawat yang memberikan kesempatan kedua. Saya senang di sini, seperti bermimpi saja," ujar Fatima.

        Fatima masih menjalani pemulihan di rumah sakit selama beberapa pekan dan berharap bisa segera pulang bertemu suaminya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: