Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjamin bahwa data mengenai corona atau Covid-19 tidak mungkin direkayasa. Menurut dia, data yang sebelumnya dipaparkan oleh Gugus Tugas merupakan realitas ataupun fakta yang terjadi di lapangan.
Hal itu dikatakan Moeldoko menjawab pertanyaan wartawan perihal hasil survei Charta Politika yang menyebut 40 persen responden tidak percaya data laporan pemerintah tentang penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Kita kan melihat realita. Realitanya seperti korban yang meninggal itu tidak bisa dibohongi, semua proses pemakaman, dan lain-lain. Bisa diikuti dan dimonitor," katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Sengketa di Laut China Selatan, Moeldoko Beberkan RI Pilih...
Moeldoko meminta, terkait hasil survei itu tidak perlu dibesar-besarkan. Pemerintah dan masyarakat, lanjutnya, perlu bersama-sama untuk mengikuti protokol kesehatan sebab salah satu kunci menekan korban adalah penerapan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat di masyarakat.
"(Bagaimana) meningkatkan kewaspadaan masyarakat, kesiapsiagaan masyarakat dalam merespons protokol itu agar tidak kendor," katanya.
Sebelumnya, survei yang dirilis Charta Politika menemukan bahwa masih terdapat sebanyak 63,4 persen responden menyatakan puas terhadap pemerintah dalam menangani pandemi Corona. Jika dikerucutkan, kepercayaan itu dikatakan pemerintah terbuka tentang penanganan Corona di Tanah Air.
Namun, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyatakan ketidakpercayaan masyarakat sebesar 40 persen tergolong tinggi.
"Yang saya pikir menjadi sebuah tantangan terbesar ya buat pemerintah melakukan proses penanganan Covid-19 bersama dengan masyarakat," ujar Yunarto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: